Jumat, 23 Januari 2015

CARA MEMBUAT DATA BARU DI MYOB

CARA MEMBUAT DATA BARU DI MYOB

Proses Pembentukan Data Baru pada MYOB Accounting

Pertemuan I

1. Dasar MYOB

MYOB kepanjangan dari Mind Your Own Business, program aplikasi sangat membantu kinerja bagian admnistrasi dalam menyelesaikan pekerjaan akuntansi di perusahaan. MYOB Accounting adalah aplikasi akuntansi yang populer saat ini. MYOB Accounting memfokuskan pada perusahaan jasa dan dagang disamping jenis perusahaan yang lain pun bisa juga diterapkan. Paling cocok aplikasi ini diterapkan pada perusahaan menengah kebawah, untuk perusahaan besar rasanya tidak memadai, karena biasanya perusahaan besar jumlah transaksinya sangat komplek sehingga biasanya mempunyai program yang dirancang sendiri sesuai dengan kebutuhan perusahaan tersebut.Ada beberapa alasan kenapa kita harus menggunakan software ini dalam perusahaan, antara lain :

1. Mempunyai tampilan yang user friendly, karena transaksinya berfiat sederhana dan berupa gambar-gambar sehingga untuk pemula pun akan sangat mudah untuk memahaminya.
2. Mempunyai kemampuan export data ke program excel, sehingga laporan nya bisa juga di cetak di program excel.3. Dapat diterapkan untuk 105 jenis perusahaan yang disediakan.
4. Mempunyai laporan keuangan yang sangat banyak termasuk setting pajak serta menampilkan analisa dalam bentuk grafik.

Prosedur Sistem Kerja MYOB Accounting :
Dimulai dari Pembuatan Data Perusahaan
1. Entri Data Saldo Awal Periode Perusahaan
2. Entri Data Bukti Transaksi Perusahaan
3. Entri Data Penyesuaian (Akhir Periode) Perusahaan
4. Mencetak Laporan Keuangan dan Laporan lainnya.

Berikut penjelasan secara singkat prosedur sistem kerja MYOB Acconting :
 
Ad.1. Pembuatan Data Perusahaan (prosesnya akan dijelaskan dibawah ini)
Dimulai dari :
a. Identitas Perusahaan
b. Memasukkan Periode Akuntansi, Awal dan Akhir Tahun Pembukuan
c. Cara Pembuatan Bangan Akun Perusahaan
d. Folder Lokasi Penyimpanan Data Perusahaan
e. Membuat Data Akun baik secara Import dari data lain maupun proses satu persatu
f. Mengatur Proses Linked Account
g. Menghapus Akun yang tidak perlu jika ditemukan
h. Membuat Kode Pajak Perusahaan (PPN 10% dengan Linked ke PPN Keluaran & Masukan)
i. Membuat Nama Produk dan atau Persediaan Barang Perusahan (jika perusahaan dagang)
j. Membuat Nama Pelanggan Perusahan
k. Membuat Nama Pemasok Perusahaan

Ad. 2. Entri Data Saldo Awal Periode Perusahaan
Dimulai dari :
a. Pembentukan Saldo Awal Neraca Perusahaan
b. Pembentukan Saldo Awal Piutang Perusahaan
c. Pembentukan Saldo Awal Hutang Perusahaan
d. Pembentukan Saldo Awal Persediaan Perusahaan
(baik secara kuantitas maupun secara harga pokok)

Ad. 3. Entri Data Bukti Transaksi Perusahaan
Dimulai dari :
a. Proses Jurnal Pembelian
b. Proses Jurnal Penjualan
c. Proses Penerimaan Kas (dari sisi Piutang maupun selain dari Piutang)
d. Proses Pengeluaran Kas (dari sisi Hutang maupun selain dari Hutang)
e. Proses Pembentukan Jurnal Umum

Ad. 4. Entri Data Penyesuaian (Akhir Periode) Perusahaan
Dengan penerapan Modul Accounts - Record Journal Entry (akan dijelaskan pada pertemuan berikut)

Ad. 5. Mencetak Laporan Keuangan dan Laporan lainnya
Dengan penerapan Modul Accounts - Reports (akan dijelaskan pada pertemuan berikut)

MYOB ini berjalan dibawah sistem operasi windows dan sebaiknya windows yang lebih tinggi seperti Vista, XP, 7 dan lain-lain. Setelah di install di komputer kamu, maka jalankan software aplikasi MYOB tersebut maka akan tampil gambar sebagai berikut.



Penjelasan dari gambar diatas sebagai berikut :
1. Open berfungsi untuk membuka file yang sudah dibuat sebelumnya.
2. Create digunakan untuk merancang file yang baru.
3. Explore digunakan untuk membuat file dengan menggunakan contoh perusahaan yang disediakan oleh program.
4. What’s New untuk melihat atau mencari informasi yang baru seputar program Myob
5. Exit berguna untuk keluar dari Program Myob.


2. Setting Awal Myob Pembentukan Data Perusahaan Baru

Pada awal kita buka program MYOB Accounting (dalam hal ini kita gunakan Versi 18), maka akan diperlihatkan sebuah tampilan dengan beberapa pilihan yang disediakan. Untuk selanjutnya kita akan membuat file untuk perusahaan bar, langkahnya sebagai berikut :
1. Pilih Create, kemudian akan tampil gambar sebagai berikut.

 
2. Klik Nextsaja, karena itu adalah informasi awal program MYOB.
3. Langkah berikutnya adalah isi data perusahaan, termasuk nama Perusahaan, alamat, No. Telepon, Fax dam Email, atau dapat juga hanya diisi nama perusahaan dan alamat perusahaan, lalu klik Next.

 
4. Langkah berikutnya adalah setting periode Akuntansi.

 
Untuk setting diatas, anda harus pastikan settingan tahun benar yaitu 2009 dan settingan bulan juga harus tepat yaitu di akhiri bulan desember pada Last month of financial (bulan akhir periode akuntansi) serta bulan Januari pada Conversion Month (bulan awal periode akuntansi). Karena kalau anda sala, makapada waktu menjurnal nantinya akan berpengaruh. Kemudian klik Next.
5. Maka akan tampil informasi yag telah di set tadi. Pada tahap ini cukup klik Next saja.

 
6. Pada langkah ini anda diperlihatkan 3 pilihan untuk memilih Perkiraan.
Pilihan pertama = bila menggunakan perkiraan dari program Myob
Pilihan kedua = bila ingin mengimpor perkiraan dari perusahan lain / file lain
Pilihan ketiga = bila ingin membuat sendiri perkiraan tersebut.
Anda boleh memilih apa saja, karena nantinya akan anda set juga perkiraannya, standarnya pilih saja No. 2 (untuk mengimport data akun dari Excel) lalu klik Next.

 
7. Kemudian lakukan tempat/lokasi penyimpanan data anda dengan mengklik Change, utamakan disimpan di drive Local Data(D) dengan Folder baru.

 
Setelah itu, silahkan klik Next. maka tampil proses dari settingan awal file anda.
9. Kemudian pada pilihan terakhir , pilih Command Center.

 
10.Setelah anda klik Command Center maka akan muncul tampilan awal file anda seperti gambar dibawah ini :


Demikian settingan awal dalam membuat file data perusahaan baru pada MYOB.
Sangat mudahkan ... untuk pertemuan kedua akan ditampilkan pada pertemuan berikutnya.

"Dengan banyak belajar dan latihan maka kamu akan menguasai ilmu tersebut dengan sempurna".
Semoga berhasil!

Kerangka Dasar Penyusunan & Penyajian Laporan Keuangan

Kerangka dasar ini merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan bagi para pemakai eksternal. Tujuan kerangka dasar ini adalah untuk digunakan sebagai acuan bagi:
  1. komite penyusun standar akuntansi keuangan, dalam pelaksanaan tugasnya
  2. penyusun laporan keuangan, untuk menanggulangi masalah akuntansi yang belum diatur dalam standar akuntansi keuangan
  3. auditor, dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan
  4. para pemakai laporan keuangan, dalam menafsirkan informaL yang disajikan dalam laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan.
Kerangka dasar ini bukan standar akuntansi keuangan dan tidak mendefinisikan standar untuk permasalahan pengukuran atau pengungkapan tertentu. Dalam hal terdapat pertentangan antara kerangka dasar dan standar akuntansi keuangan, maka ketentuan standar akuntansi keuangan yang harus diunggulkan relatif terhadap kerangka dasar ini. Namun berhubung kerangka dasar ini dimaksudkan sebagai acuan bagi komite penyusun standar akuntansi keuangan dalam pengembangan standar akuntansi keuangan di masa depan dan dalam peninjauan kembali terhadap standar akuntansi keuangan yang berlaku, maka banyaknya kasus konflik tersebut akan berkurang dengan berjalannya waktu.
Ruang Lingkup
Kerangka dasar ini membahas tentang :
  1. tujuan laporan keuangan
  2. karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat informasi dalam laporan keuangan
  3. definisi, pengakuan dan pengukuran unsur-unsur yang membentuk laporan keuangan dan
  4. konsep modal serta pemeliharaan modal.
Kerangka dasar ini membahas laporan keuangan untuk tujuan umum termasuk laporan keuangan konsolidasi. Laporan keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk memenuhi kebutuhan sejumlah besar pemakai. Beberapa di antara pemakai ini memerlukan dan berhak untuk memperoleh informasi tambahan di samping yang tercakup dalam laporan keuangan. Namun banyak pemakai sangat tergantung pada laporan keuangan sebagai sumber utama informasi keuangan, karena itu laporan keuangan tersebut seharusnya disusun dan disajikan dengan mempertimbangkan kebutuhan mereka. Laporan keuangan dengan tujuan khusus seperti prospektus, dan perhitungan yang dilakukan untuk tujuan perpajakan tidak termasuk dalam kerangka dasar ini.
Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya, informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga.
Kerangka dasar ini berlaku untuk laporan keuangan bagi semua jenis perusahaan komersial, baik sektor publik maupun sektor swasta. Perusahaan pelapor adalah perusahaan yang laporan keuangannya digunakan oleh pemakai yang mengandalkan laporan keuangan tersebut sebagai sumber utama informasi keuangan perusahaan.
Pemakai laporan keuangan meliputi investor sekarang dan investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditur usaha lainnya, pelanggan, pemerintah serta lembaga-lembaganya, dan masyarakat. Mereka menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang berbeda. Beberapa kebutuhan ini meliputi :
  1. Investor : Penanam modal berisiko dan penasehat mereka berkepentingan dengan risiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli menahan atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.
  2. Karyawan : Karyawan tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja.
  3. Pemberi pinjaman : Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.
  4. Pemasok dan kreditur usaha lainnya : Pemasok dan kreditur usaha lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditur usaha berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberi pinjaman.
  5. Pelanggan : Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama jika terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan, atau tergantung pada, perusahaan.
  6. Pemerintah : Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya. Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.
  7. Masyarakat : Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan bersifat umum. Dengan demikian tidak sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan informasi setiap pemakai. Manajemen perusahaan memikul tanggung jawab utama dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan perusahaan. Manajemen juga berkepentingan dengan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan meskipun memiliki akses terhadap informasi manajemen dan keuangan tambahan yang membantu dalam melaksanakan tanggung jawab perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan. Manajemen memiliki kemampuan untuk menentukan bentuk dan isi informasi tambahan tersebut untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Namun demikian, pelaporan informasi semacam itu berada di luar ruang lingkup kerangka dasar ini. Bagaimanapun juga, laporan keuangan yang diterbitkan didasarkan pada informasi yang digunakan manajemen tentang posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan.
1.      Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja setiap perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomik
2.      Memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi keuangan yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan
3.      Menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen, atau pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
4.      Memberikan pengungkapan mengenai informasi lain yang berkaitan dengan laporan keuangan, misalnya informasi mengenai kebijakan akuntansi yang diatur perusahaan, seperti penentuan metode depresiasi dan penilaian persediaan.
- See more at: http://referensiakuntansi.blogspot.com/2012/07/kerangka-dasar-penyusunan-penyajian.html#sthash.8MTpI4q3.dpuf

Kerangka Dasar Penyusunan & Penyajian Laporan Keuangan

Kerangka dasar ini merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan bagi para pemakai eksternal. Tujuan kerangka dasar ini adalah untuk digunakan sebagai acuan bagi:
  1. komite penyusun standar akuntansi keuangan, dalam pelaksanaan tugasnya
  2. penyusun laporan keuangan, untuk menanggulangi masalah akuntansi yang belum diatur dalam standar akuntansi keuangan
  3. auditor, dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan
  4. para pemakai laporan keuangan, dalam menafsirkan informaL yang disajikan dalam laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan.
Kerangka dasar ini bukan standar akuntansi keuangan dan tidak mendefinisikan standar untuk permasalahan pengukuran atau pengungkapan tertentu. Dalam hal terdapat pertentangan antara kerangka dasar dan standar akuntansi keuangan, maka ketentuan standar akuntansi keuangan yang harus diunggulkan relatif terhadap kerangka dasar ini. Namun berhubung kerangka dasar ini dimaksudkan sebagai acuan bagi komite penyusun standar akuntansi keuangan dalam pengembangan standar akuntansi keuangan di masa depan dan dalam peninjauan kembali terhadap standar akuntansi keuangan yang berlaku, maka banyaknya kasus konflik tersebut akan berkurang dengan berjalannya waktu.
Ruang Lingkup
Kerangka dasar ini membahas tentang :
  1. tujuan laporan keuangan
  2. karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat informasi dalam laporan keuangan
  3. definisi, pengakuan dan pengukuran unsur-unsur yang membentuk laporan keuangan dan
  4. konsep modal serta pemeliharaan modal.
Kerangka dasar ini membahas laporan keuangan untuk tujuan umum termasuk laporan keuangan konsolidasi. Laporan keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk memenuhi kebutuhan sejumlah besar pemakai. Beberapa di antara pemakai ini memerlukan dan berhak untuk memperoleh informasi tambahan di samping yang tercakup dalam laporan keuangan. Namun banyak pemakai sangat tergantung pada laporan keuangan sebagai sumber utama informasi keuangan, karena itu laporan keuangan tersebut seharusnya disusun dan disajikan dengan mempertimbangkan kebutuhan mereka. Laporan keuangan dengan tujuan khusus seperti prospektus, dan perhitungan yang dilakukan untuk tujuan perpajakan tidak termasuk dalam kerangka dasar ini.
Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya, informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga.
Kerangka dasar ini berlaku untuk laporan keuangan bagi semua jenis perusahaan komersial, baik sektor publik maupun sektor swasta. Perusahaan pelapor adalah perusahaan yang laporan keuangannya digunakan oleh pemakai yang mengandalkan laporan keuangan tersebut sebagai sumber utama informasi keuangan perusahaan.
Pemakai laporan keuangan meliputi investor sekarang dan investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditur usaha lainnya, pelanggan, pemerintah serta lembaga-lembaganya, dan masyarakat. Mereka menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang berbeda. Beberapa kebutuhan ini meliputi :
  1. Investor : Penanam modal berisiko dan penasehat mereka berkepentingan dengan risiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli menahan atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.
  2. Karyawan : Karyawan tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja.
  3. Pemberi pinjaman : Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.
  4. Pemasok dan kreditur usaha lainnya : Pemasok dan kreditur usaha lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditur usaha berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberi pinjaman.
  5. Pelanggan : Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama jika terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan, atau tergantung pada, perusahaan.
  6. Pemerintah : Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya. Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.
  7. Masyarakat : Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan bersifat umum. Dengan demikian tidak sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan informasi setiap pemakai. Manajemen perusahaan memikul tanggung jawab utama dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan perusahaan. Manajemen juga berkepentingan dengan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan meskipun memiliki akses terhadap informasi manajemen dan keuangan tambahan yang membantu dalam melaksanakan tanggung jawab perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan. Manajemen memiliki kemampuan untuk menentukan bentuk dan isi informasi tambahan tersebut untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Namun demikian, pelaporan informasi semacam itu berada di luar ruang lingkup kerangka dasar ini. Bagaimanapun juga, laporan keuangan yang diterbitkan didasarkan pada informasi yang digunakan manajemen tentang posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan.
1.      Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja setiap perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomik
2.      Memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi keuangan yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan
3.      Menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen, atau pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
4.      Memberikan pengungkapan mengenai informasi lain yang berkaitan dengan laporan keuangan, misalnya informasi mengenai kebijakan akuntansi yang diatur perusahaan, seperti penentuan metode depresiasi dan penilaian persediaan.
- See more at: http://referensiakuntansi.blogspot.com/2012/07/kerangka-dasar-penyusunan-penyajian.html#sthash.8MTpI4q3.dpuf

Kerangka Dasar Penyusunan & Penyajian Laporan Keuangan

Kerangka dasar ini merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan bagi para pemakai eksternal. Tujuan kerangka dasar ini adalah untuk digunakan sebagai acuan bagi:
  1. komite penyusun standar akuntansi keuangan, dalam pelaksanaan tugasnya
  2. penyusun laporan keuangan, untuk menanggulangi masalah akuntansi yang belum diatur dalam standar akuntansi keuangan
  3. auditor, dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan
  4. para pemakai laporan keuangan, dalam menafsirkan informaL yang disajikan dalam laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan.
Kerangka dasar ini bukan standar akuntansi keuangan dan tidak mendefinisikan standar untuk permasalahan pengukuran atau pengungkapan tertentu. Dalam hal terdapat pertentangan antara kerangka dasar dan standar akuntansi keuangan, maka ketentuan standar akuntansi keuangan yang harus diunggulkan relatif terhadap kerangka dasar ini. Namun berhubung kerangka dasar ini dimaksudkan sebagai acuan bagi komite penyusun standar akuntansi keuangan dalam pengembangan standar akuntansi keuangan di masa depan dan dalam peninjauan kembali terhadap standar akuntansi keuangan yang berlaku, maka banyaknya kasus konflik tersebut akan berkurang dengan berjalannya waktu.
Ruang Lingkup
Kerangka dasar ini membahas tentang :
  1. tujuan laporan keuangan
  2. karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat informasi dalam laporan keuangan
  3. definisi, pengakuan dan pengukuran unsur-unsur yang membentuk laporan keuangan dan
  4. konsep modal serta pemeliharaan modal.
Kerangka dasar ini membahas laporan keuangan untuk tujuan umum termasuk laporan keuangan konsolidasi. Laporan keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk memenuhi kebutuhan sejumlah besar pemakai. Beberapa di antara pemakai ini memerlukan dan berhak untuk memperoleh informasi tambahan di samping yang tercakup dalam laporan keuangan. Namun banyak pemakai sangat tergantung pada laporan keuangan sebagai sumber utama informasi keuangan, karena itu laporan keuangan tersebut seharusnya disusun dan disajikan dengan mempertimbangkan kebutuhan mereka. Laporan keuangan dengan tujuan khusus seperti prospektus, dan perhitungan yang dilakukan untuk tujuan perpajakan tidak termasuk dalam kerangka dasar ini.
Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya, informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga.
Kerangka dasar ini berlaku untuk laporan keuangan bagi semua jenis perusahaan komersial, baik sektor publik maupun sektor swasta. Perusahaan pelapor adalah perusahaan yang laporan keuangannya digunakan oleh pemakai yang mengandalkan laporan keuangan tersebut sebagai sumber utama informasi keuangan perusahaan.
Pemakai laporan keuangan meliputi investor sekarang dan investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditur usaha lainnya, pelanggan, pemerintah serta lembaga-lembaganya, dan masyarakat. Mereka menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang berbeda. Beberapa kebutuhan ini meliputi :
  1. Investor : Penanam modal berisiko dan penasehat mereka berkepentingan dengan risiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli menahan atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.
  2. Karyawan : Karyawan tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja.
  3. Pemberi pinjaman : Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.
  4. Pemasok dan kreditur usaha lainnya : Pemasok dan kreditur usaha lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditur usaha berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberi pinjaman.
  5. Pelanggan : Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama jika terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan, atau tergantung pada, perusahaan.
  6. Pemerintah : Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya. Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.
  7. Masyarakat : Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan bersifat umum. Dengan demikian tidak sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan informasi setiap pemakai. Manajemen perusahaan memikul tanggung jawab utama dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan perusahaan. Manajemen juga berkepentingan dengan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan meskipun memiliki akses terhadap informasi manajemen dan keuangan tambahan yang membantu dalam melaksanakan tanggung jawab perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan. Manajemen memiliki kemampuan untuk menentukan bentuk dan isi informasi tambahan tersebut untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Namun demikian, pelaporan informasi semacam itu berada di luar ruang lingkup kerangka dasar ini. Bagaimanapun juga, laporan keuangan yang diterbitkan didasarkan pada informasi yang digunakan manajemen tentang posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan.
1.      Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja setiap perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomik
2.      Memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi keuangan yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan
3.      Menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen, atau pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
4.      Memberikan pengungkapan mengenai informasi lain yang berkaitan dengan laporan keuangan, misalnya informasi mengenai kebijakan akuntansi yang diatur perusahaan, seperti penentuan metode depresiasi dan penilaian persediaan.
- See more at: http://referensiakuntansi.blogspot.com/2012/07/kerangka-dasar-penyusunan-penyajian.html#sthash.8MTpI4q3.dpuf

CARA MEMULAI PROGRAM ZAHIR ACCOUNTING



CARA MEMULAI PROGRAM ZAHIR ACCOUNTING

1. Pembuatan Data Kerja Perusahaan (UNIT USAHA)
Untuk membuat data kerja perusahaan, terlebih dahulu membuka program zahir dengan cara diklik open sehingga muncul tampilan dibawah ini :



Menu Utama

Pada menu utama klik “membuat data baru”, sehingga akan tampil jendela dibawah ini :

2

Catatan : isilah nama perusahaan anda beserta alamat lengkapnya. Klik “lanjutkan”.
Akan tampil jendela berikut ini :

3

Catatan : pada jendela ini anda harus menentukan periode akuntansi dimana anda akan memulai pembukuan. Klik “lanjutkan”
Akan tampil jendela berikut ini :

4

Catatan : jendela ini memberikan informasi akhir dari proses pengisian tentang data perusahaan. Klik “proses” jika sudah benar, dan klik “kembali”, jika masih ada perbaikan lagi, Klik proses. 
Akan tampil jendela berikut ini :

jenis usaha jasa

Catatan : pada jendela ini anda bisa memilih jenis bidang usaha yang akan dijalankan. Bidang usaha ini dicontohkan “Jasa Kontraktor”. . Klik lanjutkan .
Maka akan tampil informasi ini :

6

Catatan : klik “yes”. Akan tampil jendela berikut ini :

7

Catatan : silakan tunggu dimana data kerja dalam proses. akan tampil jendela berikut ini :

8

Catatan : tentukan kode mata uang Rupiah pada tombol “List of Currency”. Penentuan mata uang fungsional dengan mata uang rupiah jika pembukuan dan laporannya Rupiah, dan anda bisa memilih mata uang yang lain disesuaikan dengan kebutuhan laporan .
Setelah memilih klik lanjutkan akan tampil jendela berikut ini :

9

Catatan : klik selesai untuk mengakhiri pembuatan data kerja perusahaan. proses ini menandakan data kerja siap dioperasikan dalam penginputan transaksi.
Berikut tampilan program zahir :


2. Membuat Data Master
Untuk membuat data master, klik modul Data-data. Akan tampil gambar berikut :


data master
A. Data nama dan alamat
Data nama alamat digunakan untuk membuat dan mendata daftar nama-nama pelanggan, supplier , karyawan dan rekanan. Cara pembuatannya dengan cara klik modul data-data, klik data nama dan alamat, klik tombol “baru”. Sehingga akan tampil jendela berikut ini :


11

Catatan : form jendela ini untuk mendata nama pelanggan , supplier, karyawan dan rekanan beserta kelengkapan data dan alamatnya. Pembuatan nama ini masih bisa di edit dan dihapus, jika suatu nama ini sudah dipakai dalam transaksi maka tidak dapat dihapus.

B. Data Rekening.
Program zahir pada dasarnya sudah menyediakan kode akun standar sesuai dengan bidang usaha yang dipilih. Akan tetapi kode akun yang disajikan masih dapat dimodifikasi dengan cara di edit, tambah , dan hapus kode akun. Berikut cara menambah akun baru, caranya klik modul data-data, klik Data rekening, klik tombol “Baru” , maka akan tampil jendela berikut ini :


12

Catatan : dalam pembuatan akun baru, tentukan klasifikasi akun yanag sudah disediakan oleh program dengan benar beserta kode, untuk kode akun secara otomatis ditentukan oleh program , akan tetapi anda dapat menggantinya sesuai dengan kebutuhan. Anda juga dapat membuat tambahan klasifikasi akun dengan cara klik menu setting, klik klasifikasi akun, sehingga akan tampil jendela berikut ini :

13

Catatan : tampilan diatas merupakan hirarki akun yang ada pada program zahir, klik “lanjutkan”. Akan tampil jendela berikut ini :

14

Catatan : tampilan jendela ini merupakan hirarki teratas level 1, klik lanjutkan untuk membuat klasifikasi.

15

Catatan : pada jendela hirarki terendah (level 3) anda dapat mengedit dan menambah klasifikasi yang dibutuhkan, baik klasifikasi harta, kewajiban, modal dan lainnya.
Data pajak pada program zahir digunakan untuk menentukan pajak – pajak yang terkait pada saat penerimaan dan penyerahan barang atau jasa. Salah satunya adalah Pajak Pertambahan Nilai (PPn).
 Untuk membuat data pajak lihat contoh gambar berikut ini :
data pajakzahir
Kode : Isikan dengan kode pajak bersangkutan
 Pajak : Dapat anda isikan dengan nama pajak
 Persentase : Isikan besarnya %tase nilai pajak
 Akun Beli : Isikan kode akun jika data pajak ini digunakan di pembelian
                     Mis : 15510 – Pajak PPn Masukan
 Akun Jual : Isikan kode akun jika data pajak ini digunakan di penjualan
                 Mis : 21510 – Pajak PPn Keluaran
Tekan tombol [Rekam] untuk merekam master data pajak masuk ke dalam program zahir.

3. Penentuan Saldo Awal Akun

Setting Saldo awal akun

Klik Setting > Isi setiap akun sebagai saldo awal sehingga perkiraan Historical Balncing bernilai nol (0), jika tidak maka saldo awal yang anda buat terdapat kesalahan (tidak balance).

Saldo Awal Akun



A. Input Saldo Awal Piutang.
Klik setting > saldo awal piutang usaha, sehingga muncul jendela dibawah ini :


Saldo Awal AR


B. Input Saldo awal Hutang
Klik setting > saldo awal hutang usaha, Caranya sama dengan input saldo awal piutang usaha

Setting Saldo awal AP

Setelah semua langkah diatas,kita sudah bisa memulai input transaksi keuangan di Zahir Accounting.

ZAHIR

untuk informasi lebih lengkap, silahkan download Panduan Pembukuan Mudah Perusahaan Jasa di link berikut:
http://zahir.info/index.php?/sales_zahir/Knowledgebase/Article/View/333/0/pembukuan-mudah-untuk-perusahaan-jasa
Selamat mencoba…!
Sumber : http://www.zahir.info ,  http://www.zahiraccounting.com/id

Rabu, 21 Januari 2015

METODE HARGA POKOK PROSES


METODE HARGA POKOKPROSES


PROCESS COSTING
  1. Tujuan produksi adalah untuk mengisi persediaan di gudang dimana proses produksi dilakukan terus-menerus.
  2. Produk yang dihasilkan bersifat homogen dan bentuknya standar.
  3. Harga pokok produksi dihitung pada akhir periode, misalkan setiap akhir bulan.
  4. BBB dan BTK yang diperhitungkan sebagai harga pokok produk adalah biaya sesungguhnya dikeluarkan
  5. BOP yang diperhitungkan sebagai harga pokok produk adalah BOP yang sesungguhnya dikeluarkan atau BOP yang dibebankan berdasarkan tarif yang ditentukan di muka.
  6. Media yang digunakan untuk mengumpulkan biaya produksi adalah Laporan Harga Pokok Produksi
Aliran Produksi Secara Fisik
o  Aliran Produk Berurutan (Sequential Product Flow)
o  Aliran Produk Paralel (Parallel Product Flow)
o  Aliran Produk Selektif (Selective Product Flow)

Minggu, 18 Januari 2015

Makalah Penipuan dan pengamanan komputer



Makalah Penipuan dan
pengamanan komputer


PENDAHULUAN
Penipuan merupakan sesuatu / segala sesuatu yang digunakan oleh seseorang untuk mendapatkan keuntungan secara tidak adil dari orang lain. Tindakan curang tersebut meliputi kebohongan, penyembunyian kebenaran, muslihat dan kelicikan, dan tindakan tersebut sering mencakup pelanggaran kepercayaan. Pelaku penipuan sering disebut sebagai penjahat berkerah putih (white collar criminals), untuk membedakannya dari penjahat yang melakukan kejahatan dengan kekerasan.
Penipuan internal dibedakan menjadi dua kategori : penggelapan aset dan penipuan pelaporan keuangan. Penggelapan aset atau penipuan pegawai, dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang untuk keuntungan keuangan pribadi. Penipuan yang ditemukan oleh Jason Scott suatu penggelapan aset. Komisi Nasional atas Penipuan Pelaporan Keuangan (Treadway Commision) mendefinisikan penipuan pelaporan keuangan sebagai tindakan yang sembrono atau disengaja, baik melalui tindakan  atau penghilangan yang menghasilkan laporan keuangan yang menyesatkan secara material.

Tindakan untuk mengurangi kemungkinan penipuan pelaporan keuangan :
·  Bentuklah lingkungan organisasi yang memberikan kontribusi terhadap integritas proses pelaporan keuangan .
·  Identifikasi dan pahami factor-faktor yang mendorong ke arah penipuan pelaporan keuangan.
·  Nilai risiko dari penipuan pelaporan keuangan di dalam perusahaan.
·  Desain dan implementasikan pengendalian internal untuk menyediakan keyakinan yang memadai sehingga penipuan pelaporan keuangan dapat dicegah.

PROSES PENIPUAN
terdapat tiga karakteristik yang sering dihubungkan dengan kebanyakan penipuan, yaitu :
· Pencurian sesuatu yang berharga, seperti uang tunai, persediaan, peralatan, atau data.
· Konversi asset yang dicuri ke dalam uang tunai.
· Penyembunyian kejahatan untuk menghindari pendeteksian.
Cara yang umum dan efektif untuk menyembunyikan pencurian adalah untuk membebankan 
item yang dicuri ke suatu akun biaya. Cara lain untuk menyembunyikan penurunan asset adalah denganc ara gali lubang tutup lubang (lapping). Dalam skema gali lubang tutup lubang, pelaku mencuri uang yang diterima dari pelanggan A untuk membayar piutangnya. Di dalam skema perputaran (kiting), pelaku menutupi pencuriannya dengan cara menciptakan uang melalui transfer uang antar bank.

SEBAB-SEBAB TERJADINYA PENIPUAN
 

·  Tekanan
Tekanan adalah
motivasi untuk melakukan penipuan. Tekanan dapat berupa tekanan keuangan, seperti gaya hidup yang berada di luar kemampuan atau memiliki banyak utang atau biasanya banyak tagihan. Sering kali pelaku merasa tekanan-tekanan semacam ini tidak dapat dibagi dengan orang lain. Tekanan dapet juga berkaitan dengan pekerjaan. Beberapa pegawai mencuri data, sehingga mereka dapat membawanya ke pekerjaan baru mereka atau perusahaan tempat mereka bekerja. Motivasi lain yang mengarah pada tindakan curang adalah tekanan keluargaatau tekanan kerja, ketidakstabilan emosi, dan tunjangan menumbangkan system pengendalian serta masuk ke dalam system.

·  Peluang
Peluang merupakan kondisi atau situasi yang memungkinkan seseorang melakukan dan menutupi suatu tindakan yang tidak jujur. Peluang sering berasal dari kurangnya pengendalian internal. Situasi lain yang mempermudah seseorang untuk melakukan penipuan adalah kepercayaan berebih atas pegawai utaa, personil supervisi yang tidak kompeten, tidak memperhatikan perincian, jumlah pegawai tidak memadai, kurangnya pelatihan, dan kebijakan perusahaan yang tidak jelas.

·  Rasionalisasi
banyak pelaku penipuan yang mempunyai alasan atau rasionalisasi yang membuat mereka merasa perilaku yang illegal tersebut sebagai sesuatu yang wajar. Mungkin, rasionalisasi yang paling umum adalah pelaku hanya “meminjam” asset yang dicuri karena mereke bermaksud untuk mengembalikannya pada perusahaan. Beberpaa pelaku membuat rasionalisasi bahwa mereka tidak menyakiti seseorang secara langsung. Pihak yang terpengaruh hanyalah system computer yang tidak bermuka dan bernama atau perusahaan besar yang bukanlah manusia yang tidak akan merasa kehilangan uang tersebut.
Berikut ini adalah rasionalisasi yang sering dipakai :
·  Anda akan memahami apabila anda mengetahui betapa saya membutuhkannya.
·  Apa yang saya lakukan tidak seserius itu.
·  Hal ini dilakukan demi kebaikan. (Ini adalah sindrom Robin Hood, mencuri dari yang kaya dan memberikannya kepada yang miskin).
·  Saya mendapat epercayaan yang sangat tinggi. Saya berada di atas peraturan.
·  Setiap orang melakukannya, jadi tidak mungkin hal tersebut salah.
·  Tidak aka nada yang mengetahui.
·  Perusahaan berutang kepada saya, dan saya mengambil tidak lebih dari yang seharusnya menjadi milik saya.

PENIPUAN KOMPUTER
Departemen Kehakiman Amerika Serikat mendefinisikan penipuan komputer sebagai tindakan illegal.adapun yang membutuhkan pengetahuan teknologi computer untuk melakukan tindakan awal penipuan, penyelidikan, atau pelaksanaannya. Secara khusus,penipuan computer mencakup hal-hal berikut ini :
·  Pencurian, penggunaan, akses, modifikasi,penyalinan, dan perusakan software / data secara tidak sah.
·  Pencurian uang dengan mengubah catatan computer atau pencurian waktu computer.
·  Pencurian atau perusakan hardware computer.
·  Penggunaan atau konspirasi untuk menggunakan sumber daya computer dalam melakukan tindak pidana.
·  Keinginan secara illegal mendapatkan informasi atau property berwujud melalui penggunaan computer.

Peningkatan Penipuan Komputer
6 alasan yang tidak diketahui seorangpun dengan pasti bagaimana perusahaan kalah menghadapi penipuan computer :
1. Tidak semua orang setuju tentang hal-hal yang termasuk penipuan computer.
2. Banyak penipuan computer yang tidak terdeteksi. Pada suatu hari, FBI memperkirakan bahwa hanya 1 persen dari seluruh kejahatan computer yang terdeteksi, yang lainnya memperkirakan antara hingga 5 hingga 20 persen.
3. Sekiar 80 hingga 90 persen penipuan yang terungkap, tidak dilaporkan. Hanya industry perbankan yang disyaratkan oleh peraturan untuk melaporkan seluruh jenis penipuan.
4. Sebagian jaringan memliki tingkat keamanan yang rendah.
5. Banyak halaman dalam internet yang memeberikan instruksi per lngkah tentang bagaimana memulai kejahatan dan melakukan penyalahgunaan computer.
6. Penegakan hokum tidak mampu mengikuti pertumbuhan jumlah penipuan computer.
 

Klasifikasi Penipuan Komputer
·  Input
Cara yang umum dan sederhana untuk melakukan penipuan adalah dengan cara mengubah  input computer. Cara ini hanya memerlukan sedikit keterampilan computer.
·  Pemroses (processor)
Penipuan computer dapat dilakukan melalui penggunaan system tanpa diotorisasi, yang meliputi pencurian waktu dan jasa computer.
·  Perintah computer
Penipuan computer dapat dilakukan dengan cara merusak software yang memproses data perusahaan. Pendekatan penipuan computer dengan cara ini merupakan paling tidak umum, karena memerlukan pengetahuan khusus tentang pemrograman computer yang berada di luar kemampuan kebanyakan pemakai. Akan tetapi, saat ini, penipuan jenis ini menjadi lebih sering karena banyak halaman web yang memeberitahukan cara menciptakan virus dan cara penipuan berbasis computer lainnya.
·  Data
Penipuan computer dapat diawali dengan mengubah atau merusak file data perusahaan atau menyalin, menggunakan mencari file-file data tersebut tanpa otorisasi. Dalam banyak situasi, para pegawai yang merasa tidak puas telah mengacau, mangubah, atau menghancurkan file-file data perusahaan.
Penipuan dan Teknik Penyalahgunaan Komputer
·  Kuda Troya (Trojan Horse)
Sekumpulan perintah computer yang tidak sah yang masuk ke dalam program computer yang sah dan berfungsi dengan baik.
·  Pembulatan ke bawah
Teknik yangs erring digunakan padainstitusi keuangan yang membayar bunga.
·  Teknik salami
Sejumlah kecil uang yang dicuri.
·  Pintu jebakan
Cara masuk ke system tanpa melewati pengendalian system yang normal.
·  Serangan cepat
Penggunaan tidak secara tidak sah dari program system khusus untuk memotong pengendalian system regular dan melakukan tindakan yang illegal.
·  Pembajakan software
Menyalin software tanpa izin dari pembuatnya.
·  Mengacak data
Mengubah data sebelum, selama, atau setelah dimasukkan ke system.
·  Kebocoran data
Mengacu pada penyalinan tidak sah atas data perusahaan.
·  Menyusup
Menyadap masuk ke saluran telekomunikasi dan mengunci diri ke pemakai yang sah sebelum pemakai   tersebut memasuki suatu system.
·  Penyamaran atau penipuan
Pelaku penipuan mendapatkan akses ke system dengan cara berpura-pura sebagai pemakai yang   memiliki otorisasi.
·  Rekayasa social
Para pelaku menipu pegawai untuk memberikan informasi yang dibutuhkan agar dapat  masuk ke dalam system.
·  Bom waktu logika
Program yang sementara tetap diam hingga keadaan atau waktu tertentu yang telah ditentukan memicunya.
·  Hacking atau cracking
Akses ke dan penggunaan system computer secara tidak sah, biasanya dilakukan melalui computer pribadi dan jaringan telekomunikasi.
MENCEGAH DAN MENDETEKSI PENIPUAN KOMPUTER
·         Membuat penipuan lebih jarang terjadi.
·         Meningkatkan kesulitan untuk melakukan penipuan.
·         Mmeperbaiki metode deteksi.
·         Mengurangi kerugian akibat penjualan.
·         Menuntut dan memenjarakan pelaku penipuan.
 

Referensi :
“Accounting Information System (Sistem Inormasi Akuntansi)”
Marshall B. Romney & Paul John Steinbart
BAB 9 : Penipuan dan Pengamanan Komputer (Hal. 330-355)



SIKLUS PENDAPATAN

Semua yang berkaitan dengan rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi yang tejadi secara berulang-ulang terkait dengan penyerahan barang dan jasa kepada para pelanggan dan menerima semua bentuk pelunasan yang diterima dari pelanggan dapat diartikan sebagai siklus pendapatan.
menyediakan barang atau jasa sesuai dengan kesepakatan antara penjual dengan pembeli pada waktu dan tempat serta harga yang sesuai merupakan aktivitas utama dalam kegiatan siklus pendapatan. 
Untuk memberikan layanan kepada pembeli maka pimpinan perusahaan harus melaksanakna kebijakan sebagai berikut:
1. Memastikan bahwa produk telah sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
2. Menjaga agar persedian barang atau jasa tersedia setiap saat.
3. menetapkan syarat-syarat penyerahan barang kepada pembeli.
4. Menetapkan harga yang tinggi.
5. menentukan fasilitas penawaran secara kredit dan kredit maksimal.
6. berapa banyak kredit yang harus diberikan? Menentukan syarat-syarat penjualan kredit yang harus dipenuhi.
7. Menentukan jumlah pembayaran yang maksimal.

Pihak perusahaaan dalam kegiatan ini selalu mempelajari dan melakukan evaluasi mengenai efektivitas proses siklus pendapatan. data dan informasi yang diterima harus akurat dan dapat dipercaya serta relevan untuk digunakan sebagai pengambilan keputusan oleh pimpinan.

Menurut Romney ( 2005 ),
terdapat ada tiga fungsi dasar SIA dalam siklus pendapatan, yaitu:
1. Mendapatkan dan memproses data mengenai berbgai aktifitas bisnis,
2. Menyimpan dan mengatur data tersebut untuk mendukung pengambilan keputusan,
3. memberikan pengawasan untuk memastikan keandalan data serta menjaga sumber daya perusahaan.

Semua yang berkaitan dengan rangkaian aktifitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi yang terjadi secra berulang-ulang terkait dengan penerimaan barang dan jasa dari pemasok dan membayar semua bentuk pelunasan yang diserahkan kepada pemasok dapat diartikan sebagai siklus pengeluaran.
Siklus pengeluaran bertujuan untuk menekan biaya perlengkapan, dan biaya-biaya pemelihraan persediaan barang digudang, biaya perlengkapan, dan biaya-biaya lain dalam benuk pengeluaran atas pelayanan yang diterima perusahaan. Untuk dapat menekan semua biaya diatas, maka manajemen harus membuat beberapa keputusan penting sebagai berikut :
1. Menentukkan jumlah persediaan dan perlengkapan yang aman.
2. Menentukkan pemasok yang betul-betul memberikan pelayanan yang baik.
3. Menentukkan penempatan di mana persediaan disimpan.
4. Lakukan pembelian secara lintas unit dapat menekan harga pokok pembelian.
5. Mengoptimalkan pemanfaatan tekhnologi dan informasi agar terjadi efisiensi.
6. Mengendalikan ketersediaan uang tunai untuk mendapatkan potongan pembelian.
7. Lakukan pengelolaan arus kas untuk memeudahkan pelunasan ke pemasok.

Selai itu, pengawasan dan evaluasi yang dilakukan oleh pimpinan terkait dengan efisiensi serta efektifitas proses siklus pengeluaran yang membutuhkan kemudahan akses ke pangkalan data terinci mengenai sumber daya yang digunakan dalam siklus pengeluaran, kegiatan mempengaruhi sumber daya tersebut, serta para pelaku yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
Selanjutnya, agar dapat berguna dan relevan untuk pengambilan keputusan, data harus akurat, andal, dan tepat waktu.


Menurut Romney ( 2005 ), ada tiga fungsi dasar SIA dalam siklus pengeluaran, yaitu sebagai berikut :
1. Memperoleh dan memproses data mengenai berbagai aktivitas bisnis.
2. Menyimpan dan mengatur data untuk mendukung pengambilan keputusan.
3. Menyediakan fungsi pengendalian untuk memastikan keandalan data dan penjagaan atas sumber daya perusahaan.

A. SIKLUS PENDAPATAN

Siklus ini bertujuan untuk mengetahui perinciian saat terjadinya proses penagihan kas berlangsung dan diterimanya pendapatan.

1. Aktivitas Bisnis Siklus Pendapatan
a. Menerima Pesanan Penjualan
Dimulai dengan adanya penerimaan pesanan dari pelanggan yang kemudian diproses oleh bagian pesanan penjualan untuk dipertanggung jawabkan kepada wakil direktur bagian pemasaran.
1) Menerima Pesanan
banyak cara meningkatkan efisien dan efektifitas proses entri pesana penjulan. Salah satunya adalah mengizinkan pelanggan memasuki data pesanan penjualan sendiri ( dalam penjualan melaului website ). Cara lain menggunakan elektronik data interchange (EDI) untuk berhubungan langsung dengan pelanggan. Semua data yang dibutuhkan untuk memproses pesanan dikumpulkan dan dicatat secra akurat. Untuk itu, perlu diadakan pemeriksaan tentang :
a. mencocokan informasi dalam file induk pelanggan file persediaan barang.
b. memastikan bahwa semua informasi yang dibutuhkan telah tercantum secar lengkap.
c. perifikasi kuantitas yang dipesan dengan riwayat penjualan barang pelanggan yang bersangkutan.

2) Persetujuan Kredit
Penjualan secara kredit banyak dilaksanakan dalam praktik bisnis perusahaan. Biasanya dibuat batas kredit untuk setiap pelanggan catattan kredit pelanggan terdahulu dan kemampuan untuk membayar. Biasanya terdapat otorisasi khusus untuk menyetujui kredit bagi para pelanggan baru, ketika sebuah pesanan melebihi batas maksimal kredit pelanggan tersebut.
3) Memeriksa ketersediaan persediaan

Langkah berikutnya menetapkan apakah jumlah persediaan barang cukup memenuhi pesanan, agar dapai diinformasikan kepada pelanggan kapan pesanannya akan dikirim. Apabila ketersediaan barang tidak mencukupi pesanan tersebut maka dibuat pemesanan ulang untuk
berang tersebut. Ketika ketersediaan barang sudah bisa dipastikan, maka buat kartu pengambilan barang yang berisi daftar jenis barang-barang beserta jumlah barang yang dipesan.

4) Menginformasikan kepada pelanggan
Pelayanan pelanggan adalah hal yang penting bagi perusahaan, untuk itu perusahaan dapat menggunakan sistem Customer Relationship Management ( CRM ) mendukung proses penting dalam menjawab permintaan pelanggan. Sistem ini mengatur data terinci mengenai pelanggan hingga data dapat digunakan untuk memfasilitasi layanan yang lebih efisien serta personal kepada pelnggan.

b. Pengiriman

1) Mengambil dan mengepak pesanan

Pegawai bagian gudang menggunakan kartu pengambilan barang mengidentifikasi produk serta berapa banyak pesanan yang dikeluarkan dari gudang. Para pegawai begian gudang akan mencatat jumlah setiap barang yang diambil. Barang kemudian dipindahkan ke bagian pengiriman.

2) Pengiriman pesanan
Bagian pengiriman akan memeriksa jumlah fisik persediaan barang dengan jumlah yang tertera dalam kartu pengambilan barang dengan jumlah yang ditujukkan pada salinan pesanan penjualan yang dikirim langsung ke bagian pengiriman berdasarkan pesanan penjualan. Tembusan pengemasan memuat jumlah dari keterangan setaip barang yang dimasukkan kedalam daftar pengiriman. Menyiapkan dokumen pengiriman yang merupakan kontrak resmi dan menyatakan bahwa terdapat tanggung jawab atas sejumlah barang yang dikirim.
c. Penagihan dan Piutang uSaha

Aktivitas yang terjadi pada piutang usaha adalah sebagi berikut:

1) Penagihan
Aktivitas penagihan adalah aktivitas pemrosesan informasi yang mengemas ulang serta meringkas informasi dari entri pesanan penjualan dan aktivitas pengiriman. Dalam aktivitas penagihan, dokumen dasar yang dibuat adalah faktur penjualan yang menginformasikan kepada pelanggan tentang sejumlah kewajiban mereka dari transaksi yang terjadi serta kapan dan dimana mereka akan melunasinya.
2) Perawatan dan piutang

Fungsi penting data piutang usaha adalah menggunakan berbagai informasi yang terdapat pada faktur penjualan sehingga memudahkan melakukan pendebitan dan mengkredit rekening tersebut saat penerimaan tagihan. Ada dua perlakuan untuk memelihara data piutang usaha tersebut, yaitu menggunakan metode faktur terbuka dan menggunakan metode pembayaran total.

d. Tagihan Kas
siklus akhir pendapatan adalah penerimaan tagihan kas. Penerimaan kas dan cek dari pelanggan dapat saja dicuri dengan mudah oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Untuk itu dapat digunakan beberapa langkah alternatif untuk mengurangi risiko pencurian tersebut. Antara lain sebagai berikut :
1) Menugaskan staf bagian surat-menyurat untuk mempersiapkan daftar pengiriman uang, Yaitu dokumen yang mengidentifikasi nama dan jumlah semua kiriman uang pelanggan, serta mengirimkan daftar ini kebagian piutang usaha.
2) Pengamanan pencurian kiriman uang pelanggan oleh karyawan perusahaan dengan membuat sistem lockbok ( merupakan sebuah alamt pos yang dituju pelanggan ketika menyerahkan uang mereka ) di bank. Penggunaan lockbox ini juga akan meningkatkan manajemen arus kas. Dengan adanya lockbox, akan meniadakan penundaan yang berhubungan dengan pemrosesan kiriman uang pelanggan sebelum penyimpanan. Namun petugas khusus setiap tanggal jatuh tempo tagihan harus memeriksa kontak ini.
2. Mekanisme Pemrosesan Bukti Transaksi
Ciri utama dari sistem siklus pendapatan ditunjukkan oleh kompleksitas data dan integrasi data yang dihasilkan. Sistem pemproses data langsung ( on-line ) yang menerima pesanan melaui internet atau pesanan kepada tenaga penjual, memiliki keuntungan sebagai berikut :
a. Bisa dideteksi kesalahan dini sebab entri pesanan dilakukan ke pelanggan.
b. Persetujuan kredit dapat dibuat segera pada waktu pelanggan menyerahkan pesanannya.
c. Kondisi persediaan lebih akurat dan menjamin pelayanan ke pelanggan.
d. Penghematan waktu oleh bagian gudang dan bagian pengiriman.
e. Peningkatan arus kas serta ukuran kinerja lebih tepat waktu.

3. Pengawasan
Fungsi lain dari SIA yang didesain secara baik merupakan proses menyiapkan pengawasan dan pengendalian dengan tujuan untuk mengotorisasi transaksi secara benar dan pencatatan secra valid, dapat menjaga keamanan data kas, persediaan dari risiko kehilangan dan pencurian, dan dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas kegiatan.
Referensi :
dari Internet
Sistem Informasi Akuntansi
Dr.Mardi,M.SI.
Siklus Pendapatan : Penjualan & Penagihan Kas (Hal. 83-88)
dll.