Rabu, 11 Juni 2014

METODE PERHITUNGAN PENYUSUTAN AKTIVA TETAP



METODE PERHITUNGAN PENYUSUTAN AKTIVA TETAP

Depresiasi  didefinisikan sebagai penurunan nilai dari suatu aset fisik—seperti mesin, kendaraan, bangunan, dsb., kecuali tanah dan collectible items—karena waktu dan pemakaian. Misalnya kendaraan yang dibeli untuk digunakan mengangkut barang hasil produksi, tentu untuk jangka waktu yang akan datang  kendaraan tersebut akan memiliki nilai yang lebih rendah jika dijual kembali atau bahkan tidak bisa digunakan lagi.

Ada beberapa hal  yang menyebabkan penyusutan antara lain :

Faktor Teknis

  1.  Kerusakan.
  2. Terjadinya aus. 
  3. Diluar kendali manusia (bencana alam, dll.).

Faktor Ekonomis

  1. Harga perolehan.
  2. Nilai sisa suatu barang .
  3. Umur ekonomis.
  4. Metode penyusutan yang digunakan.

Metode Penyusutan yang Digunakan


Untuk menghitung jumlah penyusutan bisa  dilakukan dengan berbagai metode hanya di sini penulis Cuma menjabarkan dua metode yang sering digunakan oleh perusahaan yaitu:

A.      Metode Garis Lurus (Straight Line Method)
Dalam metode ini penentuan besar penyusutan setiap tahun selama umur ekonomis sama besar, sehingga jika dibuatkan grafiknya terhadap waktu dan akumulasi biaya akan berupa garis lurus.

Contoh:
Tanggal 1 Agustus 2010 PT Quantary membeli sebuah mobil Avanza seharga Rp 170.000.000. Untuk biaya balik nama, pengujian, dan keperluan lainnya dibayar Rp 5.000.000. Mobil tsb ditaksir memiliki umur ekonomis 5 tahun dengan nilai sisa Rp 50.000.000.

Diminta:
o   Hitunglah penyusutan pada tahun 2010
o   Buatlah tabel penyusutan selama 5 tahun

Penyelesaian:
Penyusutan th 2010 dihitung dari tgl 1 Agustus 2010 — 31 Des 2010 = 5 bulan:

Besar Penyusutan th 2000 =

  5 / 12 x [( 175 jt - 50 jt ) / 5 )] = 11.250.000,-



Tabel Penyusutan tahun 2010-2015
Tahun
Harga
Penyusutan
Besar
Penyusutan
Akumulasi
Penyusutan
Nilai
Buku
2010
175.000.000
 11.250.000
 11.250.000
163.750.000
2011
175.000.000
 38.250.000
 38.250.000
136.750.000
2012
175.000.000
 65.250.000
 65.250.000
109.750.000
2013
175.000.000
 92.250.000
 92.250.000
 82.750.000
2014
175.000.000
119.250.000
119.250.000
 55.750.000
2015
175.000.000
135.000.000
135.000.000
 40.000.000

B.      Metode Jumlah Angka Tahun (Sum of the Years Digits Method)

Langkah-langkah perhitungan :
·         Tentukan jumlah angka tahun (JAT)

NX  (n+1 : 2 )

·         2. Tentukan besar penyusutan

 AT : JAT x ( HP – NS )


Contoh:
Tanggal 1 Mei 2000 CV ABC membeli sebuah mesin fotocopy seharga Rp. 50.000.000. mesin fotocopy tsb ditaksir memiliki umur ekonomis 4 tahun dgn nilai sisa Rp. 5.000.000.-

Diminta:
o   Hitung Penyusutan tahun 2010—2014
o   Buatlah tabel penyusutan

Penyelesaian:


JAT = 4 x (4+1) : 2 = 10  ATAU  JAT = 4 + 3 + 2 + 1 = 10
   
Angka Tahun Terbalik dijabarkan 4 3 2 1
Angka Tahun ke I II III IV


Penyusutan tahun 2010 dihitung dari tgl 1 Mei 2010 — 31 des 2010 = 8 bulan

Tahun 2010
Besar Penyusutan           = 8/12 x 4/10 x (50.000.000 – 5.000.000)
                                                = 12.000.000

Tahun 2011
Besar Penyusutan           = 4/12 x 4/10 x (50.000.000-5.000.000) = 6.000.000
                                                   8/12 x 3/10 x (50.000.000-5.000.000) = 9.000.000
                                                                                                                                15.000.000

Tahun 2012
Besar Penyusutan           = 4/12 x 3/10 x (50.000.000-5.000.000) = 4.500.000
                                     8/12 x 2/10 x (50.000.000-5.000.000) = 6.000.000
                                                                                                                                10.500.000
Tahun 2013
Besar Penyusutan           = 4/12 x 2/10 x (50.000.000-5.000.000) = 3.000.000
                                     8/12 x 1/10 x (50.000.000-5.000.000) = 3.000.000
                                                                                                                                  6.000.000
Penyusutan tahun 2014
Besar penyusutan           = 4/12 x 1/10 x (50.000.000-5.000.000) = 1.500.000


 Tabel Penyusutan tahun 2010—2014
Tahun
Harga
Perolehan
Besar Penyusutan
Akumulasi Penyusutan
Nilai B
uku
2010
50.000.000
12.000.000
12.000.000
38.000.000
2011
50.000.000
15.000.000
27.000.000
23.000.000
2012
50.000.000
10.500.000
37.500.000
12.500.000
2013
50.000.000
6.000.000
43.500.000
6.500.000
2014
50.000.000
1.500.000
45.000.000
5.000.000

C.      Declining Balance Method
Penurunan asset dibebankan lebih cepat pada tahun-tahun awal dan secara progresif menurun pada tahun-tahun selanjutnya. Besarnya depresiasi pada tahun tertentu dihitung dengan mengalikan suatu prosentase tetap dari nilai buku aset tersebut pada akhir tahun sebelumnya.

 

Dt    = Besarnya depresiasi tahun ke-t
P     = Ongkos awal aset
S     = Nilai sisa dari aset tersebut
N    = Masa pakai (umur aset) v
BV  = Book  Value
(di mana nilai aset dibawa pada  neraca; sama dengan biaya dikurangi akumulasi penyusutan)

Prosentase maksimum yang diperbolehkan adalah 200% dari tingkat depresiasi metode garis lurus. Bila tingkat depresiasi metode garis lurus adalah > D = 1 : N. maka prosentase maksimum yang diperbolehkan metode DB adalah > D = 2 : N  Jika > D = 2 : N  maka disebut Double Declining Balance.

D.      Sinking Fund Method
Penurunan asset semakin cepat dari tahun ke tahun berikutnya  atau besarnya depresiasi akan lebih kecil pada tahun-tahun awal periode depresiasi (menyertakan konsep time value of money)





Sumber:
http://lembahkabut.blogspot.com/2011/09/post-title.html
http://arvie13.blogspot.com/2012/03/metode-perhitungan-depresiasi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar