Minggu, 28 September 2014

MAKALAH AKUNTANSI BIAYA




Makalah ini membahas tentang Akuntansi Biaya Standar
Akuntansi biaya standar dibagi menjadi dua;
  1. Metode tunggal (single plan)
  2. Metode ganda (partial plan)

Perbedaan keduanya terletak pada waktu penyajian informasi mengenai terjadinya penyimpangan antara biaya standar dengan biaya sesungguhnya kepada manajemen.

METODE GANDA (PARTIAL PLAN)
Karakteristiknya;
  • Rekening BDP didebit dengan biaya sesungguhnya dan dikredit dengan biaya standar. Persediaan BB dicatat sebesar biaya sesungguhnya, sedangkan persediaan produk jadi dicatat sebesar harga pokok standar.
  • Selisih biaya dihitung pada akhir periode akuntansi.
  • Selisih biaya merupakan jumlah total perbedaan antara biaya standar dan biaya sesungguhnya.

Aliran Biaya Standar;
1.Pencatatan BBB
BDP – BBB xxx
Persediaan BB xxx

2.Pencatatan BTKL
BDP – BTKL xxx
Gaji dan Upah xxx

3. Pencatatan BOP – Metode 1
BOP Sesungguhnya xxx
Berbagai rekening dikredit xxx
BDP – BOP xxx
BOP Sesungguhnya xxx

Pencatatan BOP – Metode 2
BOP Sesungguhnya xxx
Berbagai rekening dikredit xxx
BDP – BOP xxx
BOP yang dibebankan xxx
BOP yang dibebankan xxx
BOP Sesungguhnya xxx

4.Pencatatan HP produk jadi
Persediaan produk jadi xxx
BDP – BBB xxx
BDP – BTK xxx
BDP – BOP xxx

5.Pencatatan HP produk dalam proses
Persediaan produk dalam proses xxx
BDP – BBB xxx
BDP – BTK xxx
BDP – BOP xxx

6.Pencatatan HP produk yang dijual
Harga pokok penjualan xxx
Persediaan produk jadi xxx

7.Pencatatan selisih biaya
Selisih BB
Selisih harga BB xxx
selisih kuantitas BB xxx
BDP – BBB xxx
Selisih BTKL
Selisih Efisiensi upah xxx
Selisih Tarif upah xxx
BDP – BTK xxx
Selisih BOP
Menyesuaikan metode yang dipakai.


METODE TUNGGAL (SINGLE PLAN)

1.Pencatatan Biaya Bahan Baku –Selisih Harga BB dicatat pada saat BB dibeli
Persediaan BB xxx
Utang dagang xxx
Selisih harga pembelian BB XXX
BDP – BBB xxx
Selisih pemakaian BB xxx
Persediaan BB xxx

2.Pencatatan Biaya Bahan Baku –Selisih Harga BB dicatat pada saat BB dipakai
Persediaan BB xxx
Utang dagang xxx
BDP – BBB xxx
Selisih kuantitas BB xxx
Persediaan BB xxx
Selisih harga BB dipakai xxx

3.Pencatatan Biaya Bahan Baku –Selisih Harga BB dicatat pada saat BB dibeli dan dipakai
Persediaan BB xxx
Utang Dagang xxx
Selisih Harga Pembelian BB xxx

BDP – BBB xxx
Selisih Pemakaian BB xxx
Persediaan BB xxx

Selisih Harga Pembelian BB xxx
Selisih Harga BB yang Dibeli xxx

4.Pencatatan Biaya Tenaga Kerja Langsung
Gaji dan Upah xxx
Utang gaji dan upah xxx
BDP – BTK xxx
Selisih efisiensi upah xxx
Gaji dan upah xxx
Selisih tarif upah xxx

5.Pencatatan Biaya Overhead Pabrik – Metode 2 Selisih
BDP – BOP xxx
BOP yang dibebankan xxx

BOP Sesungguhnya xxx
Berbagai rekening yang dikredit xxx

BOP yang dibebankan xxx
BOP Sesungguhnya xxx

Selisih Terkendalikan xxx
Selisih Volume xxx
BOP Sesungguhnya xxx

6.Selisih
BDP BOP
Selisih efisiensi
BOP yang dibebankan
BOP sesungguhnya
Berbagai rekening dikredit
BOP yang dibebankan
BOP sesungguhnya
Selisih pengeluaran
Selisih kapasitas
BOP Sesungguhnya

7.Produk jadi dan BDP Akhir
Persediaan Produk jadi
BDP BBB
BDP BTK
BDP BOP
Persediaan BDP
BDP BBB
BDP BTK
BDP BOP

8.HPP dan Penjualan
Harga pokok penjualan
Persediaan produk jadi
Kas/Piutang
Penjualan


SISTEM BIAYA STANDAR

I.   Pengertian
Biaya Standar adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau membiayai kegiatan tertentu, dibawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi dan faktor-faktor lain tertentu.


II.  Prosedur Penentuan Biaya Standar
Biaya Bahan Baku Standar, terdiri atas  :
1.  Masukan fisik yang diperlukan untuk memproduksi sejumlah keluaran fisik tertentu, atau lebih dikenal dengan nama kuantitas standar.
2.  Harga satuan masukan fisik tersebut, atau disebut pula harga standar.

Kuantitas Standar Bahan Baku dapat ditentukan dengan menggunakan :
1.  Penyelidikan teknis.
2.  Analisis catatan masa lalu dalam bentuk  :
a)  Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku untuk produk atau pekerjaan yang sama dalam periode tertentu dimasa lalu.
b)  Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku dalam pelaksanaan pekerjaan yang paling baik dan yang paling buruk dimasa lalu.
c)  Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku dalam pelaksanaan pekerjaan yang paling baik.

Harga yang dipakai sebagai harga standar dapat berupa  :
1.  Harga yang diperkirakan akan berlaku di masa yang akan datang, biasanya untuk jangka waktu 1 tahun.
2.  Harga yang berlaku pada saat penyusunan standar.
3.  Harga yang diperkirakan akan merupakan harga normal dalam jangka panjang.


III. Biaya Tenaga Kerja Standar
Jam Tenaga Kerja Standar dapat ditentukan dengan cara :
1.  Mnghitung rata-rata jam kerja yang dikonsumsi dalam suatu pekerjaan dari Kartu Harga Pokok (Cost Sheet) periode yang lalu.
2.  Membuat test-run operasi produksi dibawah keadaan normal yang diharapkan.
3.  Mengadakan penyelidikan gerak dan waktu dari berbagai kerja karyawan dibawah keadaan nyata yang diharapkan.
4. Mengadakan taksiran yang wajar, yang didasarkan pada pengalaman dan pengetahuan operasi produksi dan produk


IV. Biaya Overhead Pabrik Standar
Tarif Overhead Standar dihitung dengan membagi jumlah biaya overhead yang dianggarkan pada kapasitas normal dengan kapasitas normal.  Untuk pengendalian BOP dalam sistem biaya standar, perlu dibuat anggaran fleksibel, yaitu anggaran biaya untuk beberapa kisaran (range) kapasitas.  Tarif BOP standar menggabungkan biaya tetap dan variabel dalam satu tarif yang didasarkan pada tingkat kegiatan tertentu.  Sebagai akibatnya dalam tarif ini semua BOP diperlakukan sebagai biaya variabel.  Di lain pihak anggaran fleksibel memisahkan faktor-faktor biaya tetap dan variabel, dan memperlakukan BOP tetap sebagai biaya yang jumlahnya tetap dalam volume tertentu.


V.  Analisis  Penyimpangan Biaya Sesungguhnya Dari Biaya Standar
Penyimpangan biaya sesungguhnya dari biaya standar disebut dengan selisih (variance).  Selisih biaya sesungguhnya dengan biaya standar dianalisis, dan dari analisi ini diselidiki penyebab terjadinya selisih yang merugikan.


VI. Analisis Selisih Biaya Produksi Langsung
Ada 3 model analisis selisih biaya produksi langsung  :
1.  Model Satu Selisih (The One-Way Model)
Dalam model ini, selisih antara biaya sesungguhnya dengan biaya standar tidak dipecah kedalam selisih harga dan selisih kuantitas, tetapi hanya ada satu macam selisih yang merupakan gabungan antara selisih harga dengan selisih kuantitas.

Hasil perhitungan selisih diberi tanda L (selisih Laba) dan R (selisih Rugi).  Analisis selisih dalam model ini dapat digambarkan dengan rumus berikut ini :


   St = ( HSt x KSt ) – ( HS x KS )                


                                                                     Diketahui  :
                                                                          St       =    Total Selisih
                                                                          Hst   =    Harga Standar
                                                                          Kst   =    Kuantitas Standar
                                                                          HS    =    Harga Sesungguhnya
                                                                          KS    =    Kuantitas Sesungguhnya  

2.  Model Dua Selisih (The Two-Way Model)
Selisih antara biaya sesungguhnya dengan biaya standar dipecah menjadi 2 macam selisih, yaitu selisih harga dan selisih kuantitas atau efisiensi.
Rumus perhitungan selisih dapat dinyatakan sebagai berikut  :

     Perhitungan Selisih Harga                    Perhitungan Selisih Kuantitas           

    SK = ( KSt – KS ) x HSt               



    SH = ( HSt – HS ) x KS                   

                                                           
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           
Diketahui  :
  SH    =    Selisih Harga                       SK    =   Selisih Kuantitas                           
  Hst   =    Harga Standar                     Kst   =   Kuantitas Standar
  HS     =    Harga Sesungguhnya          KS     =   Kuantitas Sesungguhnya

2.  Model Tiga Selisih (The Two-Way Model)
Selisih antara biaya standar dengan biaya sesungguhnya dipecah menjadi 3 macam selisih berikut ini : Selisih Harga, Selisih Kuantitas, Selisih Harga / Kuantitas.
Hubungan harga dan kuantitas sesungguhnya dapat terjadi dengan kemungkinan  berikut ini :
a)  Harga dan Kuantitas Standar masing-masing lebih tinggi atau lebih rendah dari harga dan kuantitas sesungguhnya.
      Rumus perhitungan selisih harga dan kuantitas dalam kondisi Harga Standar dan Kuantitas Standar masing-masing  ” Lebih Rendah ”  dari Harga Sesungguhnya dan Kuantitas Sesungguhnya, dinyatakan dalam persamaan berikut ini :


    SH = ( HSt – HS ) x KSt               


                                                             

    SK = ( KSt – KS ) x HSt               


                                                                                                                                                                                                                              Perhitungan Selisih Harga                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                               Perhitungan Selisih Kuantitas


  SHK = ( HSt – HS ) x ( KSt – KS )            


                                                                                     
                                                                                    Perhitungan Selisih Gabungan
                                                                                    yang merupakan Selisih Harga /
                                                                                    Kuantitas                                                                                     

      Rumus perhitungan selisih harga dan kuantitas dalam kondisi Harga Standar dan Kuantitas Standar masing-masing  ” Lebih Tinggi ”  dari Harga Sesungguhnya dan Kuantitas Sesungguhnya, dinyatakan dalam persamaan berikut ini :


    SH = ( HSt – HS ) x KS                


                                                             

    SK = ( KSt – KS ) x HS                


                                                                                                                                                                                                                              Perhitungan Selisih Harga                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                               Perhitungan Selisih Kuantitas


  SHK = ( HSt – HS ) x ( KSt – KS )            


                                                                                     
                                                                                    Perhitungan Selisih Gabungan
                                                                                    yang merupakan Selisih Harga /
                                                                                    Kuantitas                                     

                                         

b)  Harga Standar “ Lebih Rendah “ dari Harga Sesungguhnya, namun sebaliknya Kuantitas Standar ” Lebih Tinggi “ dari Kuantitas Sesungguhnya.
Selisih gabungan yang merupakan selisih harga / kuantitas tidak akan terjadi. Dengan demikian perhitungan selisih harga dan kuantitas dalam kondisi seperti ini dengan model 3 selisih dilakukan dengan rumus sebagai berikut :


    SH = ( HSt – HS ) x KS                


                                                             

    SK = ( KSt – KS ) x HSt               


                                                                                                                                                                                                                              Perhitungan Selisih Harga                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                               Perhitungan Selisih Kuantitas

                                                                             
      Selisih Harga / Kuantitas sama dengan nol


c)  Harga Standar “ Lebih Tinggi “ dari Harga Sesungguhnya, namun sebaliknya Kuantitas Standar ” Lebih Rendah “ dari Kuantitas Sesungguhnya.
Selisih gabungan tidak akan terjadi. Perhitungan selisih dengan model 3 selisih dilakukan dengan rumus sebagai berikut :


    SH = ( HSt – HS ) x KSt               


                                                             

    SK = ( KSt – KS ) x HS                


                                                                                                                                                                                                                              Perhitungan Selisih Harga                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                               Perhitungan Selisih Kuantitas

                                                                             
      Selisih Harga / Kuantitas sama dengan nol














CONTOH  SOAL

PT. CAHAYA MENTARI pada tahun 1996 memproduksi produk jadi sebanyak 120.000 unit. Bahan baku yang dibeli dari pemasok sebanyak 750.000 kg, sedangkan yang digunakan dalam proses produksi sebanyak 700.000 kg.
Dalam menghasilkan produk, ditetapkan standar kuantitas bahan baku sebanyak 6 kg / unit dengan standar harga Rp. 2.150,- / kg, lalu ditentukan pula standar efisiensi tenaga kerja langsung 3 jam / unit dengan standar tarif upah Rp. 2.400,- / jam . Namun kenyataan yang terjadi, harga bahan baku sesungguhnya hanya Rp. 2.100,- / kg dengan jumlah jam tenaga kerja sesungguhnya selama 365.000 jam dengan tarif Rp. 2.500, / jam.

Diminta  Carilah  :
1.  Selisih harga bahan baku.
2.  Selisih kuantitas bahan baku.
3.  Selisih efisiensi tenaga kerja langsung.
4.  Selisih Tarif tenaga kerja langsung
5.  Jurnal untuk mencatat gaji dan upah yang harus dibayar serta pengalokasian selisih gaji dan upah dengan mengabaikan pajak atas gaji dan upah



PENYELESAIAN  :


1.  Selisih Harga Bahan Baku :
     Selisih Harga  =   ( Harga Ssg – Harga Std )  x  Kuantitas Ssg
                            =   ( Rp. 2.100    Rp. 2.150 )  x  750.000
                            =   Rp. 37.500.000,-   ( Laba )

2.  Selisih Kuantitas Bahan Baku :
     Selisih Kuantitas    =   [ Kuantitas Ssg – Kuantitas Std yang ditetapkan ]  x  Harga Std
                                    =   [ 700.000    ( 6  x 120.000 ) ]  x  Rp. 2.150
                                    =   Rp. 43.000.000   ( Laba )  

3.  Selisih Efisiensi Jam Tenaga Kerja Langsung :
     Selisih Jam Kerja    =  [ Jam kerja Ssg – Jam kerja Std yang ditetapkan ] x Tarif upah Std
                                    =  [ 365.000    ( 3  x 120.000 ) ]  x  Rp. 2.400
                                    =   Rp. 12.000.000,-  ( Rugi )  
  

4.  Selisih Tarif  Upah Tenaga Kerja Langsung :
     Selisih Tarif Upah =  [ Tarif upah Ssg – Tarif upah Std ]  x  Jam kerja Ssg
                                    =  [ Rp. 2.500 – Rp. 2.400 ]  x  365.000
                                    =  Rp. 36.500.000,-  ( Rugi )


5.  Jurnal untuk mencatat gaji dan upah yang harus dibayar :

            Gaji dan upah  ( 2.500 x 365.000)                  Rp.  912.500.000,-     
                        Berbagai perkiraan hutang                                      Rp.  912.500.000,-


     Jurnal untuk mengalokasikan gaji dan upah serta selisih-selisihnya :

            Barang dalam proses ( 360.000 x 2.400 )       Rp. 864.000.000,-      
            Selisih efisiensi TK langsung                          Rp.   12.000.000,-      
            Selisih tarif  TL langsung                                Rp.   36.500.000,-      
                        Gaji dan upah                                                          Rp.  912.500.000,-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar