Jumat, 17 April 2015

AUDIT KEUANGAN

AUDIT KEUANGAN

Audit keuangan adalah audit terhadap laporan keuangan suatu entitas (perusahaan atau organisasi) yang akan menghasilkan pendapat (opini) pihak ketiga mengenai relevansi, akurasi, dan kelengkapan laporan-laporan tersebut.

Audit keuangan umumnya dilaksanakan oleh kantor akuntan publik atau akuntan publik sebagai auditor independen dengan berpedoman pada standar profesional akuntan publik.

Siapa yang melakukan audit manajemen. Audit manajemen dpat dilakukan oleh beberapa pihak yang berkepentingan berikut ini :
1.      Internal Auditor
Internal auditor berada pada posisi yang unik untuk melakukan audit manajemen, dan beberapa orang menggunakan istilah “Internal Audit” dan “Management Audit” secara bergantian atau identik. Meskipun tidak tepat untuk menyimpulkan bahwa semua audit manajemen dilaksanakan oleh internal auditor atau internal auditor hanya melakukan audit manajemen adalah bahwa mereka menghabiskan waktu bekerja untuk perusahaan yang mereka periksa. Sebab itu mereka mengembangkan pengetahuan yang baik tentang perusahaan dan usahanya untuk melaksanakan  audit manajemen secara aktif.

2.      Akuntan Pemerintah
Akuntan pemerintah biasanya memberikan perhatian pada kedua jenis audit, baik itu audit keuangan maupun audit manajemen, dan melakukan audit pada sektor pemerintah pula.
3.      Akuntan Publik
Suatu entitas sering juga menugaskan sebuah Kantor Akuntan Publik (KAP) melakukan audit manajemen atas atau lebih bagian khusus dari usahanya. Biasanya penugasan ini terjadi jika, perusahaan tidak mempunyai staf internal auditor atau internal auditor perusahaan bersangkutan kurang keahliannya dalam area tertentu.
Audit Manajemen atas Fungsi Keuangan
Audit atas fungsi keuangan dimaksudkan untuk mencari dan menemukan informasi tentang bagaimana rencana aksi yang telah ditetapkan itu diwujudkan melalui berbagai kegiatan operasional disoroti khusus dari segi keuangan. salah satu cara yang dapat ditempuh untuk menghindari subjektivitas dalam melakukan audit manajemen keuangan ialah melakukan analisis tentang hasil yang nyatanya dicapai dalam perencanaan rencana aksi untuk satu kurun waktu tertentu secara terus menerus. 

Hasil yang nyatanya dapat dicapai itu diuji dengan tiga cara yaitu :
  1. membandingkan arahan yang terdapat dalam rencana perusahaan dengan hasil yang benar-benar dicapai melalui implementasi rencana, 
  2. meneliti secara cermat rencana induk masing-masing bidang fungsional yang dimuat dalam rencana stratejik dengan maksud untuk melihat apakah rencana bidang fungsional yang telah disusun berperan efektif atau tidak dalam upaya mencapai tujuan perusahaan.
  3. proses audit harus bermuara pada penilaian tentang tepat tidaknya struktur organisasi yang diberlakukan dalam lingkungan perusahaan.
Agar audit manajemen atas fungsi keuangan dapat mencapai sasarannya maka ada empat hal yang mutlak perlu mendapat perhatian yaitu :
a.       Sasaran Finansial Perusahaan
Dalam pelaksanaan audit yang dapat difadikan objek pertama audit adalah pencarian, penemuan, dan pengumpulan informasi tentang tercapai tidaknya sasaran finansiar keuangan. segi lain yang sangat penting dalam peiaksanaan audit ialah untuk meneliti apakah tujuan dan berbagai sasaran perusahaan memenuhi berbagai persyaratan. Seperti kelayakan, kewajaran, dapat dipertanggungiawabkan secara moral dan etika atau tidak dan sebagainya dan untuk menemukan fakta apakah berbagai komponen perusahaan memenuhi standar kinerja yang telah ditentukan atau tidak.
b.      Perencanaan Keuangan
Perencanaan keuangan sebagai objek audit berarti dua hal, yaitu efektif tidaknya satuan kerja yang mengurus keuangan perusahaan menyelenggarakan fungsi perencanairn bagi satuan kerja yang bersangkutan dan mencari dan menemukan fakta tentang mutu rencana yang disusun oleh para manajer satuan bisnis. Dengan perkataan lain audit harus bias menemukan fakta tentang apakah perusahaan dikelola dengan pendekatan kesisteman atau tidak dan apakah prinsip sinergi dan simbiosis diterapkan secara mantap atau tidak.
c.       Organisasi
Dengan menjadikan organisasi satuan kerja di bidang keuangan sebagai sasaran audit, informasi yang diperoleh akan mampu memberi masukan penting tentang apakah organisasi di bidang keuangan itu dikelola dengan efektif atau tidak yang akan turut menentukan satuan kerja itu mampu menyelenggarakan fungsi pendukung yang diembannya atau tidak, dikenali faktor penyebabnya dan diberikan rekomendasi untuk mengatasinya.

d.      Pengawasan
Proses pengendalian atau pengawasan melalui analisis anggaran dan keuangan yang dimaksudkan untuk mengamankan kekayaan dan sumber financial perusahaan. Hasilnya disampaikan kepada satuan-satuan kerja operasional untuk dimanfaatkan dalam peningkatan efisiensi dan efektivitas kerja masing - masing.

Kegiatan Fungsi Keuangan
Berdasarkan data setiap hari, fungsi keuangan memainkan peranan dalam bidang usaha yang utama seperti strategi harga dan analisis biaya yang dibutuhkan. Strategi harga dalam perusahaan adalah merupakan suatu unsur kritik dalam perencanaannya. Pemikiran harga yang ditingkatkan harus menunjukkan bukti peningkatan keuangan yang layak seperti untuk keuntungan jangka pendek, perkembangan dan peningkatan dimasa yang akan datang.
Fungsi keuangan harus menjamin adanya system yang sama untuk penyusunan kegiatan dan biaya-biaya diluar kegiatan pokok. Hal ini harus disusun dengan baik untuk melengkapi manajemen dengan peralatan yang memadai untuk memonitor kegiatan organisasi yangs sempurna serta unsur-unsur pelaksanaan.
Audit manajemen terdiri dari dua dasar fungsi yang tetap objektif tetapi berbeda objeknya, yaitu:
1.     Memeriksa dan mengevaluasi keefektifan bagian keuangan dalam pemberian pengarahan dan penelitian keuangan yang meliputi keseluruhan organisasi termasuk pelaksanaan dari berbagai macam unit.
2.     Pemeriksaan ini adalah untuk mengatur efisiensi di dalam fungsi keuangan yang berhubungan dengan keuangan, akuntansi, budget dan pedoman kebijaksanaan dan standar-standar.
Pengertian Fungsi Keuangan
Fungsi keuangan bertujuan untuk mengatur pencarian sumber-sumber dana yang dibutuhkan bagi perusahaan dan kemudian mengatur penggunaan dari dana yang telah diperolehnya itu. Sumber dana yang dibutuhkan dapat diperoleh dari berbagai sumber, baik sumber dana intern yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri maupun sumber dana ekstern yang berasal dari luar perusahaan.
Dalam buku “Manajemen Audit” yang ditulis oleh Hamilton (1986:40) menyatakan bahwa dalam perusahaan skala besar ataupun kecil, fungsi keuangan adalah sebagai alat utama dalam proses pembentukan keputusan dengan alasan:
1.      Bagian keuangan memberikan petunjuk yang berarti untuk meningkatkan siasat keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang.
2.      Pengarahan dan dukungan dapat diberikan oleh bagian keuangan dalam menghasilkan pendapatan bersih dan pengambilan modal selama periode berjalan
Prosedur Pengendalian Fungsi Keuangan
Prosedur pengendalian dapat ditetapkan pada suatu jenis transaksi atau diterapkan secara luas dan diintegrasikan dalam komponen tertentu lingkungan penendalian dan system akuntansi. Halim (1997) selanjutnya mengklasifikasikan prosedur pengendalian sebagai berikut:
a.       Otorisasi yang semestinya dan transaksi dan kegiatan.
b.      Pemisahan tugas dan tanggungjawab yang memadai.
c.       Perancangan dan penggunaan dokumen dan catatan yang memadai.
d.      Perlindungan yang yang memadai atas akses dan penggunaan aktiva perusahaan dan catatan.
e.       Pengecekan secara independen atas pelaksanaan dan penilaian yang semestinya terhadap jumlah yang harus dicatat.
Perbedaan Audit Manajemen dengan Audit Keuangan
Audit manajemen dirancang untuk menemukan penyebab dan kelemahan-kelemahan yang terjadi pada pengolahan program/aktivitas perusahaan, menganalisis akibat yang ditimbulkan oleh kelemahan tersebut dan menetukan tindakan perbaikan yang berkaitan dengan kelemahan tersebut, dan menetukan tindakan perbaikan pengelolaan dimasa yang akan datang. Berbeda dengan audit keuangan yang menekankan auditnya pada data-data transaksi, proses pencatatan, dan laporan akuntansi yang dibuat perusahaan.
Perbedaan antara audit manajemen dan audit keuangan dapat dipandang dari beberapa hal menurut IBK. Bayangkara (2008:6) dalam bukunya “audit Manajemen Prosedur dan Implementasi” adalah sebagai berikut:
Perbedaan audit keuangan dengan audit manajemen.
Karakteristik
Audit Keuangan
Audit manajemen
Tujuan
Dilakukan untuk mendapatkan keyakinan bahwa laporan keuangan disajikan oleh perusahaan telah disusun melaui proses akuntansi yang berlaku secara umum dan menyajikan dengan sebenarnya kondisi keuangan perusahaan pada tanggal pelaporan dan kinerja manajemen pada periode tersebut.
Ditujukan untuk mencapai perbaikan atas beberapa program/aktivitas dalam pengelolaan perusahaan yang memerlukan perbaikan
Ruang Lingkup
Menekankan audit pada data-data akuntansi perusahaan dan proses penyajian laporan yang disajikan manajemen.
Ruang lingkup audit manajemen meliputi keseluruhan fungsi manajemen dan fungsi-fungsi terkait.
Dasar Yuridis
Mengharuskan penyajian laporan keuangan
Audit manajemen bukan suatu keharusan.
Pelaksanaan Audit
Dilakukan dalam rangka mendapatkan pengesahan secara independen atas kewajaran laporan keuangan
Dalam rangka menemukan berbagai kekurangan/kelemahan pengelolaan perusahaan.
Frekuensi audit
Kebutuhan audit berhubungan langsung dengan penerbitan laporan keuangan,
Tidak ada ketentuan mengikat yang harus untuk melakukan audit setiap periode tertentu.
Orientasi hasil audit
Dilakukan terhadap data-data keuangan yang bersifat historis.
Menekankan untuk kepentingan perbaikan-perbaikan yang akan dilakukan pada masa akan datang
Bentuk laporan audit
Telah memiliki standar.
Bentuk laporan bersifat komprehensif.
Pengguna laporan
Berbagai kelompok pengguna yang berada diluar perusahaan.
Ditujukan kepada pihak intern perusahaan.




Fungsi Audit Keuangan
1.      Untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi tercapainya efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan pendidikan yang memadahi.
2.      Untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi keandalan pelaporan keuangan, pengamanan asset Negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.
3.      Memberikan pernyataan tentang kewajaran informasi yang disajikan dalam laporan keuangan.
4.      Melaporkan hasil audit dengan data yang memadai dan memberikan masukan kepada pimpinan dan bagian terkait agar dapat dilakukan perbaikan.
Peran Audit Keuangan
Audit laporan keuangan memainkan peran yang sangat diperlukan dalam ekonomi pasar bebas. Audit laporan keuangan merupakan bagian terpenting dari berbagai assurance services.

Auditing adalah suatu proses sistematis untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi-asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi, dengan tujuan menetapkan derajat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya serta penyampaian hasil hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
  • Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
  • Laporan auditor harus menunjukkan keadaan dimana prinsip akuntansi tidak diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan prinsip akuntansi yang diterapkan pada periode sebelumnya.
  • Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor.
  • Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara menyeluruh, atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat yang menyeluruh tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan.dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan auditor yang dilaksanakan, dan jika ada, tingkat tanggung jawab yang dipikulnya.
  • Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen. Audit dilakukan berdasarkan asumsi bahwa data laporan keuangan dapat diteliti untuk pembuktian. Tanggung jawab auditor adalah menyatakan pendapat berdasarkan temuan-temuan dan untuk melaksanakan audit.
KEBUTUHAN AKAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN
Statement of financial accounting concepts no.2 ( pernyataan konsep akuntansi keuangan no.2 ) yang dikeluarkan oleh FASB menyatakan bahwa relevansi dan reliabilitas merupakan dua kualifikasi utama yang membuat informasi akuntansi dapat berguna bagi pengambilan keputusan.
Perlunya dilakukan audit independent atas laporan keuangan dapat dilihat pada empat kondisi berikut ini :
·         Pertentangan kepentingan ( conflict of interest )

Pertentangan kepentingan juga dapat terjadi diantara berbagai kelompok pengguna laporan keuangan seperti para kreditor dan para pemegang saham.oleh karena itu , para pengguna mencari keyakinan dari auditor independent luar bahwa informasi tersebut telah : 
-          Bebas dari bias untuk kepentingan manajemen
-          Netral untuk kepentingan berbagai kelompok pengguna ( dengan kata lain , informasi tidak disajikan sedemikian rupa sehingga menguntungkan salah satu kelompok pengguna diatas kelompok lainnya ).
·         Konsekuensi
·         Kompleksitas
·         Keterpencilan

Beberapa manfaat ekonomi dari audit laporan keuangan adalah :
·         Akses ke pasar modal
·         Biaya modal yang lebih rendah
·         Penangguhan inefisiensi dan kecurangan
·         Peningkatan pengendalian dan operasional

Keterbatasan audit laporan keuangan adalah :
·         Biaya yang memadai
·         Jumlah waktu yang memadai
·         Prinsip akuntansi alternative
·         Estimasi akuntansi)
Sasaran Audit Keuangan
  • Menilai efektivitas satuan kerja yang mengurus keuangan perusahaan dengan nama atau nomenklatur apa pun satuan kerja itu dikenal
  • Mencari fakta dan informasi tentang efisiensi kerja internal satuan kerja yang mengurus keuangan perusahaan dengan menyoroti praktek-praktek keuangan satuan kerja

Proses Audit Keuangan
  • Audit keuangan dimaksudkan untuk mencari dan menemukan informasi tentang bagaimana rencana aksi yang telah ditetapkan itu mewujudkan melalui berbagai kegiatan operasional disoroti khusus dari segi keuangan.
  • Hasil yang nyatanya dicapai itu diuji dengan tiga cara, yaitu :
  1.  Membandingkan arahan yang terdapat dalam rencana perusahaan dengan hasil yang benar2 dicapai melalui implementasi rencana.
  2. Meneliti secara format rencana induk masing-masing bidang fungsional yang dimuat dalam rencana strategik dengan maksud untuk melihat apakah rencana bidang fungsional yang telah disusun berperan efektif atau tidak dalam keseluruhan upaya mencapai sasaran perusahaan.
  3. Proses audit harus bermuara pada penilaian tentang tepat tidaknya struktur organisasi yang diberlakukan dalam lingkungan perusahaan.
  • Agar audit keuangan mencapai sasarannya empat hal yang mutlak perlu mendapat perhatian ialah : sasaran finansial perusahaan, perencanaan. Organisasi, pengawasan.
Agar audit keuangan mecapai sasarannya, empat hal yang mutlak perlu mendapat perhatian adalah:
1.      Sasaran Financial Perusahaan
Dalam pelaksanaan audit keuangan, yang dapat dijadikan sebagai objek pertama audit ialah pencarian, penemuan, dan pengumpulan informasi tentang tercapai tidaknya sasaran financial perusahaan. Dari hasil temuan audit akan terlihat bahwa apakah fungsi managemen keuangan mendukung atau tidak keseluruhan upaya pencapaian tujuan berbagai sasaran perusahaan.
2.      Perencanaan
Perencanaan keuangan sebagai objek audit berarti dua hal,yaitu:
  • Efektif tidaknya satuan kerja yang mengurus keuangan perusahaan menyelenggarakan fungsi perencanaan bagi satuan kerja yang bersangkutan
  • Menemukan fakta tentang mutu rencana yang disusun oleh para manager satuan bisnis atau berbagai bidang fungsional dalam lingkungan perusahaan.
Dengan kata lain, audit harus bisa menemukan fakta tentang apakah perusahaan dikelola dengan pendekatan kesisteman atau tidak dan apakah prinsip sinergi dan simbiosis diterapkan secara mantap atau tidak.  
3.      Organisasi
Pentingnya peranan satuan kerja yang mengurus keuangan perusahaan pimpinan sebaiknya merupakan salah seorang anggota tim managemen puncak, misalnya dengan titelatur Wakil Direktur Utama atau Direktur urusan Keuangan.
Dengan menjadikan organisasi satuan kerja dibidang keuangan sebagai sasaran audit, informasi yang diperoleh akan mampu memberi masukan penting tentang apakah organisasi di bidang keuangan itu dikelola dengan efektif atau tidak yang akan turut menentukan apakah satuan kerja itu mampu menyelenggarakan fungsi pendukung yang di embannya atau tidak, dikenali faktor-faktor penyebabnya dan diberikan rekomendasi untuk mengatasinya.  
4.      Pengawasan
Audit bidang keuangan harus mampu menemukan dan mengumpulkan berbagai informasi tentang kekuatan dan kelemahan dalam melakukan proses pengendalian keuangan perusahaan melalui proses akunting yang tepat.
Berarti bahwa berbagai pertanyaan yang diajukan tim audit harus mengarah pada faktor kekuatan dan kelemahan itu, untuk kemudian dimanfaatkan dalam peningkatan pengendalian dan pengawasan pada tahap berikutnya.

sumber dari :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar