BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan produksi) dari modal barang yang
tidak dikonsumsi tetapi digunakan
untuk produksi yang akan datang(barang produksi). Contohnya membangun rel
kereta api atau pabrik.
Investasi adalah suatu komponen dari
PDB dengan rumus PDB = C + I + G + (X-M).
Fungsi investasi pada aspek tersebut
dibagi pada investasi non-residential (seperti pabrik dan mesin) dan investasi
residential (rumah baru).
Investasi adalah suatu fungsi
pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya I= (Y,i). Suatu
pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, dimana
tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi
sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang.
Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri
untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biaya kesempatan dari
investasi dana tersebut daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga.
3 Tujuan
• Memahami definisi investasi.
• Mendeskripsikan tujuan investasi.
• Mempelajari macam-macam bentuk investasi.
BAB 2
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Pengertian investasi menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam PSAK : adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan (accreation of wealth) melalui distribusi hasil investasi (seperti: bunga, royalti, deviden dan uang sewa), untuk apresiasi nilai investasi atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan.
Pengertian investasi menurut James C Van Horn (1981) :Yaitu kegiatan yang dilangsungkan dengan memanfaatkan kas pada masa sekarang ini, dengan tujuan untuk menghasilkan barang di masa yang akan datang.
Pengertian investasi menurut Henry Simamora (2000:438) : Investasi adalah suatu aktiva yang digunakan oleh perusahaan untuk pertumbuhan kekayaannya melalui distribusi hasil investasi (seperti pedapatan bunga, royalty, deviden, pendapatan sewa dan lain – lain), untuk apresiasi nilai investasi, atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi, seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan dagang.
Pengertian investasi menurut Fitz Gerald (1978): Yaitu aktivitas yang berkaitan dengan usaha penarikan sumber-sumber yang dipakai untuk mengadakan modal barang pada saat sekarang ini. Barang modal tersebut akan menghasilkan aliran produk baru di masa yang akan datang. Fitz Gerald juga mengungkapkan bahwa investasi yaitu aktivitas yang berkaitan dengan usaha penarikan sumber-sumber untuk dipakai mengadakan barang. Dari modal tersebut akan dihasilkan aliran produk baru di masa yang akan datang.
Investasi dalam bidang ekonomi memiliki pengertian, sebuah penyertaan Modal dengan jumlah tertentu untuk membiayai proses usaha dengan pembagian keuntungan sesuai dengan kesepakatan.Tapi dengan seiring perkembangan jaman, Seperti sekarang ini. Banyak jenis investasi yang bisa kita lakukan dengan modal yang tidak terlalu besar. Investasi bisa dilakukan secara individu atau perorangan dengan berbagai macam tujuan investasi yang ada disekitar kita. Dan diantaranya sebagai berikut :
1. Investasi pada Emas.
Emas sebagai logam mulia memiliki harga ekonomis yang Tinggi, emas dalam setiap tahun mempunyai potensi kenaikan dan penurunan harga 10% sampai 20% . Bukan berarti orang yang berinvestasi pada emas tidak bisa rugi. Yang paling penting kita harus bisa mengetahui kapan harga emas pada titik terendah, disaat itu kita beli. Dan disaat saat harga emas naik kita jual. Biasanya harga Emas akan mengalami kenaikan menjelang Hari Raya.
2. Investasi di Pasar Modal (Saham)
Investasi di pasar modal atau bursa Saham adalah perdagangan saham dari bermacam macam perusahaan yang menyertakan Modalnya melalui Bursa Efek sebagai pasar Obligasi dan derivatif.
Investasi di pasar saham tidaklah mudah, dibutuhkan kemampuan membaca pasar dan teknikel yang baik. Jadi jika anda ingin berinvestasi pada bidang ini, lebih baik anda belajar terlebih dahulu agar tidak mengalami kerugian. Karena tidak sedikit orang yang rugi saat berinvestasi di Pasar Modal (saham).
3. Investasi melalui Obligasi atau surat Hutang yang diterbitkan perusahaan.
Investasi jenis hanya bisa dilakukan oleh orang yang memiliki dana dalam jumlah besar. biasanya investasi jenis ini melalui perjanjian berdasarkan kuartal Waktu tertentu, Dengan bunga yang tinggi.
3 Macam-Macam Investasi
Ada beberapa jenis atau macam
investasi. Banyak orang yang hanya tahu tentang investasi dan belum mengerti
tentang investasi yang sebenarnya. Supaya anda juga lebih tahu dan mengerti
tentang investasi , Anda bisa lebih tahu dan mengerti tentang investasi, anda
bisa membaca beberapa tulisan di bawah ini. Ada beberapa cara jenis atau macam
investasi. Jenis atau macam investasi ada di bawah ini.
Dalam berinvestasi, secara umum ada
dua macam jenis aset, yaitu aset riil dan aset financial. Aset riil dan aset
financial sama-sama bisa dipertimbangkan sebagai sarana investasi dalam rangka
mencapai tujuan keuangan yang Anda inginkan. Dalam berinvestasi , ada beberapa
yang harus diingat bahwa selalu ada risiko akan kehilangan moda. Oleh karena
itu, sangat perlu mengetahui dengan benar aset-aset yang cocok Anda pilih untuk
berinvestasi sesuai keinginan dan kebutuhan anda.
Aset Riil
Aset riil merupakan aset yang memiliki wujud. Misalnya yaitu tanah, emas, rumah, dan logam mulia yang lain. Berinvestasi di aset riil merupakan hal yang umum dilakukan. Misalnya Banu membeli rumah, dan kemudian menyewakannya kepada pihak lain sehingga memperoleh pendapatan setiap bulan. Belum lagi ketika rumah itu selesai disewa dan harganya naik, Banu bisa menjualnya dan memperoleh keuntungan. Banu akan memperoleh banyak keuntungan dari hasil investasi di aset riil ini. Meskipun harganya bisa naik-turun, tetapi dalam jangka panjang nilainya cenderung akan semakin meningkat.
Aset Riil
Aset riil merupakan aset yang memiliki wujud. Misalnya yaitu tanah, emas, rumah, dan logam mulia yang lain. Berinvestasi di aset riil merupakan hal yang umum dilakukan. Misalnya Banu membeli rumah, dan kemudian menyewakannya kepada pihak lain sehingga memperoleh pendapatan setiap bulan. Belum lagi ketika rumah itu selesai disewa dan harganya naik, Banu bisa menjualnya dan memperoleh keuntungan. Banu akan memperoleh banyak keuntungan dari hasil investasi di aset riil ini. Meskipun harganya bisa naik-turun, tetapi dalam jangka panjang nilainya cenderung akan semakin meningkat.
Aset Finansial
Aset finansial yaitu aset yang wujudnya tidak terlihat, tetapi tetap memiliki nilai yang cukup tinggi. Pada umumnya aset finansial ini terdapat di dunia perbankan dan juga di pasar modal. Di Indonesia dikenal dengan Bursa Efek Indonesia. Beberapa contoh dari aset finansial misalnya instrumen pasar uang, saham, reksa dana dan obligasi.
Jenis-jenis atau macam-macam investas
1. Reksa dana
yaitu wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat yang dikelola oleh badan hukum yang bernama Manajer Investasi untuk kemudian diinvestasikan ke aset finansial lainnya. Dana itu biasanya disimpan di bank penyimpanan yang disebut dengan bank kustodian. Reksa dana adalah solusi bagi orang yang ingin berinvestasi dalam banyak aset namun memiliki dana yang terbatas. Hal ini dimungkinkan karena dana yang dihimpun dari banyak pihak cukup besar untuk kemudian dapat diinvestasikan pada saham, obligasi dan instrumen pasar uang sesuai dengan kebijakan dari Manajer Investasi.
Selain itu, reksa dana juga merupakan solusi bagi Anda yang memiliki keterbatasan dalam pengetahuan dan informasi dalam melakukan analisis investasi, serta bagi Anda yang tidak mempunyai cukup waktu untuk mengawasi pergerakan harian saham dan obligasi.
1. Reksa dana
yaitu wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat yang dikelola oleh badan hukum yang bernama Manajer Investasi untuk kemudian diinvestasikan ke aset finansial lainnya. Dana itu biasanya disimpan di bank penyimpanan yang disebut dengan bank kustodian. Reksa dana adalah solusi bagi orang yang ingin berinvestasi dalam banyak aset namun memiliki dana yang terbatas. Hal ini dimungkinkan karena dana yang dihimpun dari banyak pihak cukup besar untuk kemudian dapat diinvestasikan pada saham, obligasi dan instrumen pasar uang sesuai dengan kebijakan dari Manajer Investasi.
Selain itu, reksa dana juga merupakan solusi bagi Anda yang memiliki keterbatasan dalam pengetahuan dan informasi dalam melakukan analisis investasi, serta bagi Anda yang tidak mempunyai cukup waktu untuk mengawasi pergerakan harian saham dan obligasi.
2. Mata uang asing
Segala macam mata uangasing biasanya dapat dijadikan alat investasi.
Investasi dalam mata uang asing ini lebih beresiko dibandingkan dengan investasi lain seperti saham, karena nilai mata uang asing di Indonesia menganut sistem mengambang bebas (free float) yaitu benar-benar tergantung pada permintaan dan penawaran di pasaran. Di Indonesia mengambang bebas membuat nilai mata uang rupiah sangat fluktuatif.
3.
Properti
Investasi dalam properti yaitu investasi dalam bentuk tanah atau rumah.
Keuntungan yang dapat diperoleh dari properti ada dua macam yaitu:
(a) Menjual properti itu dengan harga yang lebih tinggi.
(b) Menyewakan properti tersebut ke pihak lain sehingga memperoleh uang sewa dari penyewaan itu.
Investasi dalam properti yaitu investasi dalam bentuk tanah atau rumah.
Keuntungan yang dapat diperoleh dari properti ada dua macam yaitu:
(a) Menjual properti itu dengan harga yang lebih tinggi.
(b) Menyewakan properti tersebut ke pihak lain sehingga memperoleh uang sewa dari penyewaan itu.
4. Barang-barang koleksi
Biasanya barang-barang koleksi berupa perangko, lukisan, barang antik, cincin, keris, dan lain-lain. Keuntungan yang didapat dari berinvestasi pada barang-barang koleksi adalah dengan menjual koleksi tersebut kepada pihak lain yang suka kepada barang koleksi tersebut. Jika orang yang kita tawari barang tersebut suka pada barang itu biasanya bisa membeli dengan harga yang cukup tinggi.
5.
Saham
Saham ialah kepemilikan atas sebuah perusahaan tersebut. Dengan membeli saham di suatu tempat, berarti orang yang memiliki saham sama halnya dengan membeli sebagian perusahaan tersebut. Apabila perusahaan tersebut mengalami keuntungan, maka pemegang saham biasanya akan memperoleh sebagian keuntungan yang disebut deviden. Saham itu juga bisa dijual kepada pihak lain, baik dengan harga yang lebih tinggi yang selisih harganya disebut dengan capital gain maupun lebih rendah daripada kita membelinya yang selisih harganya disebut capital loss. Jadi, keuntungan yang bisa diperoleh dari saham ada dua jenis yaitu capital gain dan deviden.
Saham ialah kepemilikan atas sebuah perusahaan tersebut. Dengan membeli saham di suatu tempat, berarti orang yang memiliki saham sama halnya dengan membeli sebagian perusahaan tersebut. Apabila perusahaan tersebut mengalami keuntungan, maka pemegang saham biasanya akan memperoleh sebagian keuntungan yang disebut deviden. Saham itu juga bisa dijual kepada pihak lain, baik dengan harga yang lebih tinggi yang selisih harganya disebut dengan capital gain maupun lebih rendah daripada kita membelinya yang selisih harganya disebut capital loss. Jadi, keuntungan yang bisa diperoleh dari saham ada dua jenis yaitu capital gain dan deviden.
6. Emas
Emas merupakan barang berharga yang paling diterima di seluruh dunia setelah mata uang asing dari negara-negara G-7 (sebutan bagi tujuh negara yang memiliki perekonomian yang kuat, seperti Amerika, Jepang, Jerman, Inggris, Italia, Kanada, dan Perancis). Harga emas akan mengikuti kenaikan nilai mata uang dari negara-negara G-7. Semakin tinggi kenaikan nilai mata uang asing tersebut, semakin tinggi pula harga emas. Selain itu harga emas biasanya juga berbanding searah dengan inflasi. Semakin tinggi inflasi, biasanya akan semakin tinggi pula kenaikan harga emas. Seringkali kenaikan harga emas melampaui kenaikan inflasi itu sendiri.
7.
Tabungan di bank
Tabungan di bank berarti dengan menyimpan uang di tabungan, maka akan memperoleh suku bunga tertentu yang besarnya mengikuti kebijakan bank yang bersangkutan. Produk tabungan biasanya memperbolehkan kita mengambil uang kapanpun sesuai keinginan kita.
Tabungan di bank berarti dengan menyimpan uang di tabungan, maka akan memperoleh suku bunga tertentu yang besarnya mengikuti kebijakan bank yang bersangkutan. Produk tabungan biasanya memperbolehkan kita mengambil uang kapanpun sesuai keinginan kita.
8. Obligasi
Obligasi atau sertifikat obligasi ialah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan, baik untuk menambah modal perusahaan ataupun membiayai suatu proyek pemerintah. Karena sifatnya yang hampir sama dengan deposito, maka agar lebih menarik investor suku bunga obligasi biasanya sedikit lebih tinggi dibanding suku bunga deposito. Selain itu seperti saham kepemilikan obligasi bisa juga dijual kepada pihak lain baik dengan harga yang lebih tinggi maupun lebih rendah daripada ketika membelinya.
9.
Deposito di bank
Deposito di bank merupakan suatu produk deposito yang hampir sama dengan produk tabungan, yang membedakannya di sini adalah dalam melakukan deposito tidak bisa diambil dalam waktu kapan saja sesuai keinginan, kecuali apabila uang tersebut sudah menginap di bank selama jangka waktu tertentu (tersedia pilihan antara satu, tiga, enam, dua belas, sampai dua puluh empat bulan, tetapi ada juga yang harian). Suku bunga deposito biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan suku bunga tabungan. Selama deposito itu belum jatuh tempo, uang pada deposito tersebut tidak akan terpengaruh oleh naik turunnya suku bunga di bank.
Deposito di bank merupakan suatu produk deposito yang hampir sama dengan produk tabungan, yang membedakannya di sini adalah dalam melakukan deposito tidak bisa diambil dalam waktu kapan saja sesuai keinginan, kecuali apabila uang tersebut sudah menginap di bank selama jangka waktu tertentu (tersedia pilihan antara satu, tiga, enam, dua belas, sampai dua puluh empat bulan, tetapi ada juga yang harian). Suku bunga deposito biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan suku bunga tabungan. Selama deposito itu belum jatuh tempo, uang pada deposito tersebut tidak akan terpengaruh oleh naik turunnya suku bunga di bank.
Beberapa produk investasi dikenal sebagai efek atau surat
berharga. Dimana definisi Efek adalah suatu instrumen bentuk kepemilikan yang
dapat dipindah tangankan dalam bentuk surat berharga, saham atau obligasi,
bukti hutang (Promissory Notes), bunga atau partisipasi dalam suatu perjanjian
kolektif (Reksa dana), Hak untuk membeli suatu saham (Rights), Warrant untuk
membeli saham pada masa mendatang atau instrumen yang dapat diperjual belikan.
- Investasi tanah diharapkan dengan bertambahnya populasi dan penggunaan tanah; harga tanah akan meningkat di masa depan.
- Investasi pendidikan dengan bertambahnya pengetahuan dan keahlian, diharapkan pencarian kerja dan pendapatan lebih besar.
- Investasi saham diharapkan perusahaan mendapatkan keuntungan dari hasil kerja atau penelitian.
Investasi selain juga dapat menambah penghasilan seseorang
juga membawa risiko keuangan bilamana investasi tersebut gagal. Kegagalan
investasi disebabkan oleh banyak hal, di antaranya adalah faktor keamanan (baik
dari bencana alam atau diakibatkan faktor
manusia), ketertiban hukum, dan lain-lain.
Ada
2 bentuk investasi:
- Investasi pada Aktiva Riil, yaitu investasi dalam bentuk yang dapat dilihat secara fisik, seperti emas, intan, rumah, dll.
- Investasi pada Aktiva Finansial, yaitu investasi dalam bentuk yang biasanya diwakilkan dalam surat-surat berharga, seperti deposito, obligasi, dll.
Ada
2 cara dalam berinvestasi pada Aktiva Finansial:
- Investasi Secara Langsung, artinya: dengan memiliki surat berharga tersebut pemilik dapat menentukan jalannya kebijaksanaan yang juga berpengaruh pada investasi surat berharga yang dimilikinya. Contoh: Saham.
- Investasi Secara Tidak Langsung, artinya: pengelolaan surat berharga diwakilkan oleh suatu badan atau lembaga yang mengolah investasi para pemegang surat berharganya untuk sedapat mungkin menghasilkan keuntungan yang memuaskan para pemegang surat berharganya. Contoh: Reksadana.
Ada
5 pertimbangan dalam berinvestasi:
Tujuan yang utama adalah mengharapkan keuntungan di masa
depan. Tujuan yang lainnya yakni mengantisipasi tekanan inflasi.
Contoh:
Jika
suku bunga bank 5% per-tahun dan angka inflasi 9%, maka secara jumlah uang kita
akan bertambah karena suku bunga. Tetapi secara nilai atau daya beli uang, uang
kita mengalami penurunan yang secara kasar adalah sekitar 4%. Oleh karena itu,
untuk mengantisipasinya kita harus melakukan investasi dengan tingkat suku
bunga lebih dari 9% atau minimal sama dengan tingkat inflasi.
Suatu
perusahaan melakukan investasi jangka panjang tentunya didasarkan pada tujuan
tertentu yang kemungkinan berbeda dengan perusahaan lain. Dalam uraian di depan
telah disebutkan bahwa salah satu tujuan investasi adalah untuk mencari
keuntungan. Secara umum tujuan investasi memang mencari untung, tetapi bagi
perusahaan tertentu kemungkinan ada tujuan utama yang lain selain untuk mencari
untung. Dari tulisan para ahli, diperoleh informasi bahwa pada umumnya tujuan
investasi adalah sebagai berikut:
a. Untuk memperoleh pendapatan yang tetap dalam setiap periode, antara lain seperti bunga, royalti, deviden, atau uang sewa dan lain-lainnya.
b. Untuk membentuk suatu dana khusus, misalnya dana untuk kepentingan ekspansi, kepentingan sosial.
c. Untuk mengontrol atau mengendalikan perusahaan lain, melalui pemilikan sebagian ekuitas perusahaan tersebut.
d. Untuk menjamin tersedianya bahan baku dan mendapatkan pasar untuk produk yang dihasilkan.
e. Untuk mengurangi persaingan di antara perusahaan-perusahaan yang sejenis.
f. Untuk menjaga hubungan antar perusahaan.
a. Untuk memperoleh pendapatan yang tetap dalam setiap periode, antara lain seperti bunga, royalti, deviden, atau uang sewa dan lain-lainnya.
b. Untuk membentuk suatu dana khusus, misalnya dana untuk kepentingan ekspansi, kepentingan sosial.
c. Untuk mengontrol atau mengendalikan perusahaan lain, melalui pemilikan sebagian ekuitas perusahaan tersebut.
d. Untuk menjamin tersedianya bahan baku dan mendapatkan pasar untuk produk yang dihasilkan.
e. Untuk mengurangi persaingan di antara perusahaan-perusahaan yang sejenis.
f. Untuk menjaga hubungan antar perusahaan.
Jangka waktu investasi erat dengan tujuan investasi. Jika
kita ingin mempersiapkan investasi untuk membeli mobil tahun depan, maka kita
bisa berinvestasi pada instrumen investasi jangka pendek. Sedangkan jika ingin
mempersiapkan dana pensiun, maka kita dapat melakukan investasi pada instrumen
investasi jangan panjang.
Jangka waktu investasi juga berkaitan dengan risiko
investasi. Jika ingin berinvestasi pada deposito [jangka pendek], maka kita
akan mendapatkan hasil yang pasti pada saat jatuh tempo dengan risiko yang
relatif kecil, dan mendapatkan keuntungan yang juga kecil. Sedangkan jika ingin
investasi di saham [jangka panjang], maka keuntungan atau kerugian bisa terjadi
jika hanya melihat pada jangka waktu yang relatif pendek. Sedangkan jika kita
lakukan dalam jangka waktu yang rekatif panjang, maka hal ini dapat menekan
fluktuasi yang muncul pada jangka pendek.
Investasi jangka pendek bisa memilih: Deposito atau
Sertifikat Bank Indonesia [SBI] karena keduanya dapat memberikan kepastian
hasil dalam jangka waktu yang relatif pendek.
Investasi jangka panjang bisa memilih: Saham atau Obligasi.
Dalam berinvestasi, jika ingin mendapatkan hasil yang besar,
maka harus bersiap dengan risiko yang besar pula. Dan jika hanya ingin risiko
yang kecil maka keuntungannya juga akan kecil. Konsep ini dikenal dengan high
risk, high return and low risk, low return.
Artinya kemudahan untuk diubah menjadi tunai atau juga mudah
diuangkan. Likuiditas harus disesuaikan dengan tujuan investasi. Jika investasi
untuk pensiun, maka tidak perlu yang terlalu likuid. Sedangkan jika memerlukan
untuk tahun depan, maka berinvestasilah dalam jangka pendek yang relatif lebih
likuid.
Aktiva
finansial adalah aktiva yang lebih likuid dibandingkan dengan aktiva riil.
Contoh: Sertifikat Deposito lebih mudah diuangkan
dibandingkan mobil atau rumah. Mengapa demikian? Karena nilai aktiva finansial
lebih mudah diukur sesuai dengan nilai yang tertera pada portfolio/surat
berharga tersebut. Sedangkan nilai pada aktiva riil akan lebih sulit diukur
karena orang akan menilai/melakukan penawaran terhadap aktiva riil yang dijual
sehingga akan terjadi tawar menawar untuk menentukan nilai atau harga yang pantas.
Hasil investasi akan dikenakan pajak BUKAN pada pokoknya
melainkan pada hasil investasinya. Besar pajak pada investasi di Indonesia
sekitar 20%.
Memperhitungkan besar kecilnya pajak sebelum melakukan
investasi adalah hal yang bijaksana. Artinya, seorang investor sebaiknya
memikirkan dulu berapa besar keuntungan yang didapat dari hasil investasinya
dibandingkan dengan pajak yang akan dikenakan pada hasil investasinya. Hal ini
perlu untuk dapat menentukan hasil investasi bersih setelah pajak.
BAB
III
PENUTUP
PENUTUP
1 Kesimpulan
Jadi instrumen investasi yang paling tepat apabila
disesuaikan dengan tujuan investasi kita dan bagaimana tingkat toleransi
terhadap risiko. SBI, deposito bank, serta instrumen pasar uang lainnya cocok
untuk investasi jangan pendek. Meski keuntungan relatif kecil, tapi risikonya
juga relatif kecil. Sedangkan Obligasi cocok untuk investasi jangka menengah,
dengan keuntungan dan risiko yang sedang. Sementara saham cocok untuk investasi
jangka panjang, dengan keuntungan dan risiko yang relatif tinggi.
Teori Investasi
Tokoh
pemikir ekonomi Amerika ini bernama Joseph Schumpeter. La dilahirkan pada
tanggal 8 Februari 1883 di Triesch, Moravia yang kemudian menjadi Cekoslowakia.
Ia wafat pada tanggal 8 Januari 1950 di Taconic, Conn.
Schumpeter
menjadi guru besar ilmu ekonomi di Universitas Cherniovtsy, Austria pada tahun
1909. Kemudian selama hidupnya ia mengajar ilmu ekonomi. Dan tahun 1919 hingga
tahun 1920 ia menjabat sebagai menteri keuangan Austria. Schumpeter juga
memberi kuliah di Universitas Graz, Universitas Bonn dan sejak tahun 1932
memberi kuliah juga di Uriiversitas Harvard.
Hasil
pemikiran-pemikirannya yang banyak tertuang dalam bentuk tulisannya banyak
menyebabkan ia berhasil memantapkan kedudukannya sebagai ahli, baik ahli dalam
teori ekonomi maupun dalam Sejarah Pemikiran Ekonomi. Hasil pemikirannya yang
terkenal tertuang dalam bukunya The Theory of Economnic Development (1912). Ia
tercatat sebagai ahli ekonomi pertama yang berhasil melakukan analisis mengenai
kapitalisme agresif dari premise. Kapitalisme agresif itu berasal dari
perseroan besar yang inovatif.
Bukunya
yang lain, Business Cycles (1939) telah mengisi ilmu ekonomi sebagai teori
Schumpeter yang menyajikan banyak riset yang berorientasi matematika, baik
mengenai teori sejarah maupun statistik dan proses kapitalis.
Hasil-hasil
pemikiran Schumpeter yang tertuang dalam buku-bukunya termasuk karya bukunya
yang berjudul Capitalism, Sosialism, and Democracy (1942) dan the Large History
of Edcononiic Analysis telah menjadi referensi standar dalam dunia pendidikan
ilmu ekonomi di dunia.
Dalam
prakteknya, dalam usaha untuk mencatat nilai penanaman modal yang dilakukan
dalam suatu tahun tertentu, yang digolongkan sebagai investasi (atau
pembentukan modal atau penanaman modal) meliputi pengeluaran/perbelanjaan yang
berikut:
1.
Pembelian berbagai jenis barang
modal, yaitu mesin-mesin dan peralatan produksi lainnya untuk mendirikan
berbagai jenis industri dan perusahaan.
2.
Perbelanjaan untuk membangun rumah
tempat tinggal, bangunan kantor, bangunan pabrik dan bangunan-bangunan lainnya.
3.
Pertambahan nilai stok barang-barang
yang belum terjual, bahan mentah dan barang yang masih dalam proses produksi
pada akhir tahun penghitungan pendapatan nasional.
Jumlah
dari ketiga-tiga jenis komponen investasi tersebut dinamakan investasi bruto,
yaitu ia meliputi investasi untuk menambah kemampuan memproduksi dalam
perekonomian dan mengganti barang modal yang sudah didepresiasikan. Apabila
investasi bruto dikurangi oleh nilai apresiasi maka akan didapat investasi
neto. Perbedaan arti investasi neto dan bruto ini sudah diterangkan dalam Bab
Dua yaitu depresiasi.
Fungsi Investasi
Kurva
yang menunjukkan perkaitan di antara tingkat investasi dan tingkat pendapatan
nasional dinamakan fungsi investasi. Bentuk fungsi investasi dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu (i) ia sejajar dengan sumbu datar, atau (ii) bentuknya naik
ke atas ke sebelah kanan (yang berarti makin tinggi pendapatan nasional, makin
tinggi investasi). Fungsi atau kurva investasi yang sejajar dengan sumbu datar
dinamakan investasi otonomi dan fungsi investasi yang semakin tinggi apabila
pendapatan nasional meningkat dinamakan investasi terpengaruh. Dalam analisis
makroekonomi biasanya dimisalkan bahwa investasi perusahaan bersifat investasi
otonomi.
Menurut
Joseph Allois Schumpeter investasi otonom (autonomous investment,) dipengaruhi
oleh perkembangan-perkembangan yang terjadi di dalam jangka panjang seperti :
1. Tingkat keuntungan investasi yang
diramalkan akan diperoleh.
2. Tingkat bunga.
3. Ramalan mengenai keadaan ekonomi di
masa depan.
4. Kemajuan teknologi.
5. Tingkat pendapatan nasional dan
perubahan-perubahannya.
6.
Keuntungan
yang diperoleh perusahaan-perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar